Perwira Saudi Penembak Pangkalan Militer AS Meradikalisasi Diri Sendiri
A
A
A
PENSACOLA - Pihak penyelidik federal belum mengungkapkan motif apa pun di balik penembakan di pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Florida yang dilakukan oleh seorang perwira Arab Saudi. Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, bahkan belum menyatakan peristiwa itu sebagai tindakan terorisme.
Pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa tersangka adalah anggota Angkatan Udara Kerajaan Saudi yang berada di pangkalan itu sebagai bagian dari program pelatihan Angkatan Laut AS yang dirancang untuk membina hubungan dengan sekutu asing. Mereka menolak untuk mengungkapkan namanya atau mengidentifikasi korbannya.
Dua pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, menyebut pelaku penembakan itu sebagai Letnan Dua Mohammed Saeed Alshamrani.
Dia dilaporkan telah memutar video penembakan massal saat makan malam di awal minggu dengan siswa penerbangan Saudi lainnya. Begitu bunyi laporan media AS yang mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang diberi pengarahan tentang penyelidikan.
New York Times melaporkan para penyelidik tidak menemukan tanda-tanda Alshamrani memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional dan berpikir ia kemungkinan telah meradikalisasi dirinya sendiri. New York Times mengutip pejabat AS yang tidak dikenal.
Dikatakan bahwa pilot itu pertama kali memasuki AS pada tahun 2018, kembali ke Arab Saudi, kemudian kembali ke Amerika Serikat pada bulan Februari, dan telah melaporkan untuk pelatihan di pangkalan sekitar tiga hari sebelum serangan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/12/2019).
Letnan Dua Mohammed Saeed Alshamrani menembak mati tiga orang di pangkalan Angkatan Laut AS di Florida. Ia sendiri kemudia tewas ditembak oleh seorang Wakil Sheriff yang bereaksi atas serangan tersebut.
Para pejabat mengatakan setidaknya tiga dari delapan orang yang terluka dalam aksi penembakan itu adalah petugas penegak hukum yang ditembak ketika mereka menanggapi serangan itu. Para korban termasuk seorang perwira polisi Angkatan Laut dan dua wakil sheriff. Mereka diharapkan dapat pulih kembali.
Salah seorang korban tewas diidentifikasi oleh kerabatnya sebagai Joshua Kaleb Watson (23). Pihak keluarga mengatakan lulusan Akademi Angkatan Laut baru-baru ini di Annapolis, Maryland, tiba di Pensacola dua minggu lalu untuk pelatihan penerbangan.
“Joshua Kaleb Watson menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya hari ini dengan miliknya sendiri,” kata saudara lelaki Watson, Adam Watson, di Facebook.
"Setelah ditembak beberapa kali, ia berhasil keluar dan memberi tahu tim respons cepat di mana penembak itu berada dan detail-detail itu sangat berharga," terangnya.
Saeed Alshamrani sendiri diketahui telah memposting sebuah manifesto sebelum melakukan aksinya. SITE Intelligence Group, grup pemantau kelompok ekstrimis di dunia maya, mengatakan Alshamrani telah memposting alasan pembenaran atas rencana serangannya dalam bahasa Inggris di Twitter beberapa jam sebelum beraksi.
"Dia merujuk pada perang AS di negara-negara Muslim, menulis bahwa dia membenci orang Amerika karena melakukan kejahatan tidak hanya terhadap umat Islam tetapi juga kemanusiaan, dan mengkritik dukungan Washington untuk Israel," kata analisis SITE.
Menurut SITE ia juga mengutip Osama bin Laden, dalang atas serangan terhadap AS pada 11 September 2001. (Baca: Perwira Saudi Penembak Pangkalan Militer AS: Amerika Negara Kejahatan )
Pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa tersangka adalah anggota Angkatan Udara Kerajaan Saudi yang berada di pangkalan itu sebagai bagian dari program pelatihan Angkatan Laut AS yang dirancang untuk membina hubungan dengan sekutu asing. Mereka menolak untuk mengungkapkan namanya atau mengidentifikasi korbannya.
Dua pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, menyebut pelaku penembakan itu sebagai Letnan Dua Mohammed Saeed Alshamrani.
Dia dilaporkan telah memutar video penembakan massal saat makan malam di awal minggu dengan siswa penerbangan Saudi lainnya. Begitu bunyi laporan media AS yang mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang diberi pengarahan tentang penyelidikan.
New York Times melaporkan para penyelidik tidak menemukan tanda-tanda Alshamrani memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional dan berpikir ia kemungkinan telah meradikalisasi dirinya sendiri. New York Times mengutip pejabat AS yang tidak dikenal.
Dikatakan bahwa pilot itu pertama kali memasuki AS pada tahun 2018, kembali ke Arab Saudi, kemudian kembali ke Amerika Serikat pada bulan Februari, dan telah melaporkan untuk pelatihan di pangkalan sekitar tiga hari sebelum serangan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/12/2019).
Letnan Dua Mohammed Saeed Alshamrani menembak mati tiga orang di pangkalan Angkatan Laut AS di Florida. Ia sendiri kemudia tewas ditembak oleh seorang Wakil Sheriff yang bereaksi atas serangan tersebut.
Para pejabat mengatakan setidaknya tiga dari delapan orang yang terluka dalam aksi penembakan itu adalah petugas penegak hukum yang ditembak ketika mereka menanggapi serangan itu. Para korban termasuk seorang perwira polisi Angkatan Laut dan dua wakil sheriff. Mereka diharapkan dapat pulih kembali.
Salah seorang korban tewas diidentifikasi oleh kerabatnya sebagai Joshua Kaleb Watson (23). Pihak keluarga mengatakan lulusan Akademi Angkatan Laut baru-baru ini di Annapolis, Maryland, tiba di Pensacola dua minggu lalu untuk pelatihan penerbangan.
“Joshua Kaleb Watson menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya hari ini dengan miliknya sendiri,” kata saudara lelaki Watson, Adam Watson, di Facebook.
"Setelah ditembak beberapa kali, ia berhasil keluar dan memberi tahu tim respons cepat di mana penembak itu berada dan detail-detail itu sangat berharga," terangnya.
Saeed Alshamrani sendiri diketahui telah memposting sebuah manifesto sebelum melakukan aksinya. SITE Intelligence Group, grup pemantau kelompok ekstrimis di dunia maya, mengatakan Alshamrani telah memposting alasan pembenaran atas rencana serangannya dalam bahasa Inggris di Twitter beberapa jam sebelum beraksi.
"Dia merujuk pada perang AS di negara-negara Muslim, menulis bahwa dia membenci orang Amerika karena melakukan kejahatan tidak hanya terhadap umat Islam tetapi juga kemanusiaan, dan mengkritik dukungan Washington untuk Israel," kata analisis SITE.
Menurut SITE ia juga mengutip Osama bin Laden, dalang atas serangan terhadap AS pada 11 September 2001. (Baca: Perwira Saudi Penembak Pangkalan Militer AS: Amerika Negara Kejahatan )
(ian)