Respons Raja Salman soal Pria Saudi Tembaki Pangkalan Militer AS
A
A
A
WASHINGTON - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi bereaksi cepat setelah pria asal negaranya jadi pelaku penembakan di pangkalan Angkatan Laut Florida, Amerika Serikat (AS). Penguasa Saudi itu langsung menelepon Presiden Amerika Donald John Trump untuk mengecam penembakan yang menewaskan empat orang termasuk pelaku.
Pelaku penembakan adalah mahasiswa penerbangan Arab Saudi yang menjalani pelatihan Angkatan Udara di Amerika. Raja Salman mengatakan penembakan fatal itu sebagai serangan keji. (Baca: Tersangka Warga Saudi Tembaki Pangkalan Militer AS, 4 Orang Tewas )
"Dia (Raja Salman) menegaskan bahwa pelaku kejahatan keji ini tidak mewakili rakyat Saudi," tulis kantor berita negara Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), yang melaporkan percakapan telepon kedua pemimpin, Sabtu (7/12/2019).
Seorang pejabat AS mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki apakah penembakan itu terkait terorisme atau bukan.
Pelaku melepaskan tembakan di sebuah gedung kelas pada Jumat pagi waktu setempat sekitar pukul 07.00 pagi di Stasiun Udara Angkatan Laut di Pensacola. Total, empat orang tewas dalam insiden itu termasuk penyerang. (Baca: Pangkalan Militer Pearl Harbor AS Ditembaki, Beberapa Orang Luka )
Tembakan itu memicu respons besar-besaran dari aparat penegak hukum. Pangkalan militer juga dikunci.
Perwakilan rumah sakit setempat mengatakan kepada The Associated Press bahwa setidaknya delapan orang dibawa ke rumah sakit. Lima orang dibawa ke Baptist Health Care di Pensacola. Demikian disampaikan juru bicara rumah sakit tersebut, Kathy Bowers.
Enam orang lagi dibawa ke Ascension Sacred Heart. Juru biacaranya, Mike Burke mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi tentang kondisi para korban.
Dalam konferensi pers hari ini pejabat sheriff setempat, David Morgan, mengatakan senjata yang digunakan pelaku adalah pistol tangan.
Senjata pribadi tidak diperbolehkan di pangkalan Angkatan Laut. Pihak berwenang akan memeriksa bagaimana warga negara asing bisa membawa pistol ke ruang kelas. (Baca juga: Penembakan Guncang Pangkalan Militer Pearl Harbor AS, 3 Tewas Termasuk Pelaku )
Pangkalan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Kami adalah kota militer. Hati dan doa kami terhubung dengan semua orang yang melayani kami setiap hari," kata Wali Kota Pensacola Grover Robinson. “Ini adalah komunitas yang tangguh. Kami akan mengatasi ini."
Salah satu pangkalan Angkatan Laut yang paling bersejarah, Naval Air Station Pensacola, adalah tempat pelatihan bagi para penerbang Angkatan Laut dan salah satu institusi militer paling terkenal di dunia.
Pangkalan ini terbentang di sepanjang pantai barat daya pusat kota Pensacola dan mendominasi ekonomi daerah sekitarnya.
Penembakan terhadap pangkalan Angkatan Laut AS ini adalah yang kedua dalam minggu ini. Pada Rabu lalu, galangan kapal di Pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor di Hawaii juga ditembaki oleh seorang pelaut AS. Tiga orang tewas, termasuk pelaku yang mengakhiri hidup dengan menembak dirinya sendiri.
Pelaku penembakan adalah mahasiswa penerbangan Arab Saudi yang menjalani pelatihan Angkatan Udara di Amerika. Raja Salman mengatakan penembakan fatal itu sebagai serangan keji. (Baca: Tersangka Warga Saudi Tembaki Pangkalan Militer AS, 4 Orang Tewas )
"Dia (Raja Salman) menegaskan bahwa pelaku kejahatan keji ini tidak mewakili rakyat Saudi," tulis kantor berita negara Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), yang melaporkan percakapan telepon kedua pemimpin, Sabtu (7/12/2019).
Seorang pejabat AS mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki apakah penembakan itu terkait terorisme atau bukan.
Pelaku melepaskan tembakan di sebuah gedung kelas pada Jumat pagi waktu setempat sekitar pukul 07.00 pagi di Stasiun Udara Angkatan Laut di Pensacola. Total, empat orang tewas dalam insiden itu termasuk penyerang. (Baca: Pangkalan Militer Pearl Harbor AS Ditembaki, Beberapa Orang Luka )
Tembakan itu memicu respons besar-besaran dari aparat penegak hukum. Pangkalan militer juga dikunci.
Perwakilan rumah sakit setempat mengatakan kepada The Associated Press bahwa setidaknya delapan orang dibawa ke rumah sakit. Lima orang dibawa ke Baptist Health Care di Pensacola. Demikian disampaikan juru bicara rumah sakit tersebut, Kathy Bowers.
Enam orang lagi dibawa ke Ascension Sacred Heart. Juru biacaranya, Mike Burke mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi tentang kondisi para korban.
Dalam konferensi pers hari ini pejabat sheriff setempat, David Morgan, mengatakan senjata yang digunakan pelaku adalah pistol tangan.
Senjata pribadi tidak diperbolehkan di pangkalan Angkatan Laut. Pihak berwenang akan memeriksa bagaimana warga negara asing bisa membawa pistol ke ruang kelas. (Baca juga: Penembakan Guncang Pangkalan Militer Pearl Harbor AS, 3 Tewas Termasuk Pelaku )
Pangkalan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. "Kami adalah kota militer. Hati dan doa kami terhubung dengan semua orang yang melayani kami setiap hari," kata Wali Kota Pensacola Grover Robinson. “Ini adalah komunitas yang tangguh. Kami akan mengatasi ini."
Salah satu pangkalan Angkatan Laut yang paling bersejarah, Naval Air Station Pensacola, adalah tempat pelatihan bagi para penerbang Angkatan Laut dan salah satu institusi militer paling terkenal di dunia.
Pangkalan ini terbentang di sepanjang pantai barat daya pusat kota Pensacola dan mendominasi ekonomi daerah sekitarnya.
Penembakan terhadap pangkalan Angkatan Laut AS ini adalah yang kedua dalam minggu ini. Pada Rabu lalu, galangan kapal di Pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor di Hawaii juga ditembaki oleh seorang pelaut AS. Tiga orang tewas, termasuk pelaku yang mengakhiri hidup dengan menembak dirinya sendiri.
(mas)