Donald Trump: Saya Akan Selalu Melindungi Arab Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Donald John Trump telah berjanji untuk selalu melindungi Kerajaan Arab Saudi jika dia terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada pemilu 5 November mendatang.
Mantan presiden yang juga calon presiden dari Partai Republik, yang akan melawan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam beberapa bulan mendatang, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi setelah menjabat di Gedung Putih pada 2017 silam.
Hubungan antara Washington dan Riyadh di era Trump kuat, sangat kontras dengan saat Presiden Biden pertama kali menjabat.
Meskipun hubungan kedua negara telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Trump menuduh pemerintahan Biden mendorong Arab Saudi menjauh dari Barat dan beralih ke China.
China menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan tahun lalu.
Pemerintahan Biden juga menuduh Arab Saudi berpihak pada Rusia dan dengan sengaja meningkatkan produksi minyak untuk menguntungkan Partai Republik selama pemilu paruh waktu tahun lalu.
Sejak saat itu, pemerintah Biden menarik kembali pendapat mereka dan menyuarakan dukungan terhadap peran Arab Saudi di pasar energi dan upaya mengakhiri pertempuran di Gaza, Sudan, dan Ukraina.
“Mereka [Arab Saudi] tidak lagi bersama kita,” kata Trump dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek, yang dilansir Al Arabiya, Kamis (18/7/2024).
“Mereka bersama China. Namun mereka tidak ingin bersama China. Mereka ingin bersama kita," paparnya.
Mantan presiden yang juga calon presiden dari Partai Republik, yang akan melawan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam beberapa bulan mendatang, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi setelah menjabat di Gedung Putih pada 2017 silam.
Hubungan antara Washington dan Riyadh di era Trump kuat, sangat kontras dengan saat Presiden Biden pertama kali menjabat.
Meskipun hubungan kedua negara telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Trump menuduh pemerintahan Biden mendorong Arab Saudi menjauh dari Barat dan beralih ke China.
China menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan tahun lalu.
Pemerintahan Biden juga menuduh Arab Saudi berpihak pada Rusia dan dengan sengaja meningkatkan produksi minyak untuk menguntungkan Partai Republik selama pemilu paruh waktu tahun lalu.
Sejak saat itu, pemerintah Biden menarik kembali pendapat mereka dan menyuarakan dukungan terhadap peran Arab Saudi di pasar energi dan upaya mengakhiri pertempuran di Gaza, Sudan, dan Ukraina.
“Mereka [Arab Saudi] tidak lagi bersama kita,” kata Trump dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek, yang dilansir Al Arabiya, Kamis (18/7/2024).
“Mereka bersama China. Namun mereka tidak ingin bersama China. Mereka ingin bersama kita," paparnya.