Ditengahi Saudi, Pemerintah Yaman - Separatis Selatan Berdamai

Rabu, 06 November 2019 - 01:21 WIB
Ditengahi Saudi, Pemerintah...
Ditengahi Saudi, Pemerintah Yaman - Separatis Selatan Berdamai
A A A
RIYADH - Pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi dan kelompok separatis selatan menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perebutan kekuasaan di bagian selatan negara itu. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, memuji hal itu sebagai langkah menuju solusi politik yang lebih luar untuk mengakhiri konflik multi sisi.

Kebuntuan itu telah membuka front baru dalam perang lebih dari empat tahun dan mematahkan koalisi pimpinan Saudi yang memerangi gerakan Houthi, yang menggulingkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi dari kekuasaan di Ibu Kota, Sanaa, di utara akhir 2014.

"Perjanjian ini, insya Allah, akan membuka pembicaraan yang lebih luas antara pihak-pihak di Yaman untuk mencapai solusi politik dan mengakhiri perang," kata Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam upacara penandatanganan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/11/2019).

Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut. Namun sejumlah sumber yang mengetahui jalannya perundingan yang diadakan oleh Arab Saudi selama lebih dari sebulan mengatakan kesepakatan itu menyerukan perombakan pemerintah untuk memasukkan separatis Dewan Transisi Selatan (STC) dan menempatkan puluhan ribu pasukannya di bawah kendali pemerintah.

Pasukan separatis, yang didukung oleh mitra koalisi utama Riyadh, Uni Emirat Arab, adalah bagian dari aliansi yang melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 melawan Houthi yang berpihak Iran yang mengendalikan Sanaa dan sebagian besar pusat kota.

Tetapi STC, yang menginginkan pemerintahan sendiri di selatan dan mengatakan masa depan Yaman, menyalakan pemerintahan Hadi pada Agustus, merebut kekuasaan sementara di pelabuhan selatan Aden dan mencoba memperluas jangkauannya di selatan.

Utusan PBB Martin Griffiths, yang berusaha memulai kembali perundingan untuk mengakhiri perang yang telah mendorong Yaman ke ambang kelaparan, mengatakan kesepakatan itu merupakan langkah penting dalam upaya perdamaian.

"Mendengarkan para pemangku kepentingan selatan penting bagi upaya politik untuk mencapai perdamaian di negara ini," katanya dalam sebuah tweet.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8803 seconds (0.1#10.140)