Balas Dendam, Arab Saudi Mengamuk di Yaman

Sabtu, 26 Maret 2022 - 19:27 WIB
loading...
Balas Dendam, Arab Saudi...
Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan operasi militer baru di Yaman pasca serangan terhadap depot minyak Aramco. Foto/Ilustrasi
A A A
RIYADH - Arab Saudi dan sekutunya yang tergabung dalam koalisi Arab meluncurkan operasi militer baru di Yaman . Keputusan itu diambil setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak kelompok pemberontak Yaman, Houthi , ke depot minyak Arab Saudi pada hari Jumat.

Pada hari Sabtu (26/3/2022), koalisi Arab melakukan serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, dan kota pelabuhan utama, Hodeidah. Menurut media pemerintah Arab Saudi, operasi militer Riyadh bertujuan untuk melindungi sumber energi global dan memastikan rantai pasokan. Kampanye militer ini tampaknya terbuka, dengan koalisi bersikeras akan terus berlanjut sampai semua tujuannya tercapai.

Riyadh dan sekutunya memperingatkan Houthi bahwa mereka harus menanggung konsekuensi dari “perilaku bermusuhan”, dengan media pemerintah mengutip para pejabat yang mengatakan koalisi akan “secara langsung menangani sumber ancaman,” seperti dilansir dari Russia Today.



Pihak berwenang Arab Saudi dilaporkan telah memperingatkan warga sipil Yaman untuk menjauh dari semua fasilitas minyak di Hodeidah.

Menurut saluran TV Yaman Al Masirah, pesawat tempur koalisi Arab telah menyerang tempat perusahaan listrik dan beberapa fasilitas minyak di kota pelabuhan, dan penduduk setempat yang dikutip oleh Reuters berbicara tentang pemboman udara di daerah sekitarnya. Ada juga laporan serangan udara di Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi memulai operasi militer terbarunya setelah Houthi menargetkan stasiun distribusi produk minyak raksasa Arab Saudi, Aramco, di kota Jeddah pada hari Jumat. Serangan rudal, yang secara resmi diklaim oleh Houthi, mengakibatkan kebakaran besar, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.



Selain itu, kelompok bersenjata Yaman itu juga mengatakan telah menyerang kilang minyak Ras Tanura dan Rabigh menggunakan drone. Koalisi Arab Saudi mengklaim telah berhasil menembak jatuh dua drone semacam itu, yang diduga diluncurkan dari Hodeidah, di langit Yaman.

Houthi menyatakan bahwa serangan rudal dimaksudkan untuk memaksa Arab Saudi mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai pengepungan Yaman. Beberapa fasilitas minyak dan gas lainnya juga baru-baru ini diserang, dengan pabrik Arab Saudi Aramco di Jeddah diserang untuk kedua kalinya dalam dua minggu. Pada kesempatan terakhir, rudal menghujani kota itu saat menyambut acara balap Formula 1 pertamanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2341 seconds (0.1#10.140)