Mossad Israel Menyesal Pernah Menolak Membunuh Khomeini

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 00:09 WIB
Mossad Israel Menyesal Pernah Menolak Membunuh Khomeini
Mossad Israel Menyesal Pernah Menolak Membunuh Khomeini
A A A
TEL AVIV - Mossad , badan intelijen Israel , pernah diminta untuk membunuh Pemimpin Tertinggi pertama Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini. Permintaan secara rahasia itu datang dari raja terakhir Iran, Mohammad Reza Pahlavi atau Mohammad Reza Shah, yang digulingkan dalam Revolusi Islam 1979.

Khomeini adalah pemimpin Revolusi Islam 1979 dan menjadi pendiri Republik Islam Iran. Permintaan untuk membunuhnya ditolak badan intelijen Israel pada saat itu. Namun, badan intelijen itu kini menyesal pernah menolak permintaan Shah.

Seorang agen Mossad, Yossi Alpher, dalam bukunya mengungkap bahwa permintaan dari Shah disampaikan oleh Shapour Bakhtiar, perdana menteri terakhir Iran sebelum Revolusi Islam 1979.

Buku Alper menyebutkan, Eliezer Tzafrir—kepala stasiun Mossad di Iran pada saat itu—menerima permintaan dari Bakhtiar pada Januari 1979. Pada saat itu, Khomeini tinggal di Paris setelah dideportasi dari Irak.

Menurut Alpher, Tzafrir menyampaikan pesan itu ke markas Mossad di Tel Aviv. "Direktur Mossad Yitzhak Hofi mengumumkan di awal pertemuan bahwa ia tidak cenderung mendukung permintaan tersebut dengan alasan moral, tetapi diminta untuk mendengar pendapat dari mereka yang hadir," tulis Alpher dalam bukunya yang dikutip Jerusalem Online, Kamis (24/10/2019).

"Saya memberi tahu para pemimpin Mossad bahwa saya kesulitan mendukung permintaan itu karena kami tidak cukup tahu tentang siapa dan seperti apa Khomeini itu. Saya benar-benar menyesal tidak mendukung permintaan itu," lanjut Alpher.

Sebelum Revolusi Islam 1979, Iran dan Israel mempertahankan kesepakatan yang mencakup penjualan ekstensif senjata yang diproduksi Israel serta berbagi informasi dan intelijen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4170 seconds (0.1#10.140)