Usai Bentrok, Demonstran Hong Kong Bersihkan Stasiun Kereta
A
A
A
HONG KONG - Sebuah video beredar di dunia maya yang memperlihatkan para demonstran Hong Kong membersihkan stasiun metro Sham Shui Po pada Senin pagi. Aksi itu dilakukan setelah sebelumnya stasiun itu menjadi lokasi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.
Sejumlah sukarelawan terlihat membersihkan stasiun metro setelah muncul seruan di dunia maya dari penyelenggaran aksi protes. Dalam seruannya, mereka mengatakan stasius MTR Sham Shui Po masih "terkontaminasi" setelah polisi menembakkan tabung gas air mata di daerah itu pada Kamis lalu.
Rekaman video yang diposting oleh Radio Television Hong Kong (RTHK) menunjukkan relawan dengan menggunakan masker wajah, sarung tangan dan tisu atau tisu basah menyingkirkan apa yang mereka katakan sebagai residu gas air mata.
Seorang sukarelawan yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya Chan mengatakan kepada RTHK bahwa ia berharap MTR Corporation akan menekan pihak berwenang untuk berhenti menggunakan taktik pengendalian massa yang tidak pantas di sekitar stasiun metro.
Relawan lainnya mengatakan bahwa hal itu tidak boleh menjadi tanggung jawab mereka untuk “mendekontaminasi” fasilitas, dan peralatan pembersih industri diperlukan seperti dikutip dari Independent, Selasa (20/8/2019).
Adegan serupa juga terlihat Jumat lalu di stasiun MTR Kwai Fong, di mana para relawan mengatakan stasiun belum dibersihkan secara menyeluruh setelah tembakan gas air mata lainnya.
Aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong telah berlangsung selama 11 minggu diwarnai bentrokan yang semakin keras dengan pihak berwenang. Situasi ini telah membelah pendapat tentang taktik para demonstran.
Aksi ini pada mulanya sebagai serangkaian aksi menentang rancangan undang-undang ekstradisi yang kontroverial, namun kemudian berubah menjadi gerakan berbasis luas terhadp apa yang banyak pihak lihat sebagai erosi otonomi Hong Kong.
Sejumlah sukarelawan terlihat membersihkan stasiun metro setelah muncul seruan di dunia maya dari penyelenggaran aksi protes. Dalam seruannya, mereka mengatakan stasius MTR Sham Shui Po masih "terkontaminasi" setelah polisi menembakkan tabung gas air mata di daerah itu pada Kamis lalu.
Rekaman video yang diposting oleh Radio Television Hong Kong (RTHK) menunjukkan relawan dengan menggunakan masker wajah, sarung tangan dan tisu atau tisu basah menyingkirkan apa yang mereka katakan sebagai residu gas air mata.
Seorang sukarelawan yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya Chan mengatakan kepada RTHK bahwa ia berharap MTR Corporation akan menekan pihak berwenang untuk berhenti menggunakan taktik pengendalian massa yang tidak pantas di sekitar stasiun metro.
Relawan lainnya mengatakan bahwa hal itu tidak boleh menjadi tanggung jawab mereka untuk “mendekontaminasi” fasilitas, dan peralatan pembersih industri diperlukan seperti dikutip dari Independent, Selasa (20/8/2019).
Adegan serupa juga terlihat Jumat lalu di stasiun MTR Kwai Fong, di mana para relawan mengatakan stasiun belum dibersihkan secara menyeluruh setelah tembakan gas air mata lainnya.
Aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong telah berlangsung selama 11 minggu diwarnai bentrokan yang semakin keras dengan pihak berwenang. Situasi ini telah membelah pendapat tentang taktik para demonstran.
Aksi ini pada mulanya sebagai serangkaian aksi menentang rancangan undang-undang ekstradisi yang kontroverial, namun kemudian berubah menjadi gerakan berbasis luas terhadp apa yang banyak pihak lihat sebagai erosi otonomi Hong Kong.
(ian)