Dukung Aksi Murid, Ribuan Guru Hong Kong Turun ke Jalan
A
A
A
HONG KONG - Aksi demonstrasi anti pemerintah terus melanda Hong Kong. Teraktual, pada Sabtu (17/8), ribuan guru di Hong Kong turun ke jalan untuk mendukung aksi sebelumnya yang dilakukan oleh anak-anak muda, yang tak lain adalah murid-murid mereka.
Seperti dilaporkan South China Morning Post, ribuan guru berpakaian hitam turun ke jalan-jalan di Hong Kong. Meskipun turun hujan deras, namun ribuan guru ini tetap antusias menunjukkan solidaritas pada para pemrotes muda.
Serikat Guru Profesional Hong Kong (PTU), penyelenggara acara bertema "Lindungi generasi berikutnya, biarkan hati nurani kita berbicara", mengadakan rapat umum di Chater Garden, sebelum melakukan pawai ke Gedung Pemerintah. Panitia mengaku demonstrasi ini diikuti 22.000 orang, sementara polisi memperkirakan demo hanya dihadiri 8.300 orang.
Presiden PTU, Fung Wai-wah mencatat, banyak dari mereka yang ditangkap dan cedera selama aksi protes dua bulan lebih ini adalah mahasiswa. "Ini adalah pertama kalinya para guru bergabung dalam pawai yang melibatkan sebagian besar pendidik dalam dua bulan terakhir. Kaum muda dan siswa adalah masa depan kita. Kita harus keluar dan melindungi mereka," ujarnya.
"Pemerintah telah mengabaikan kami selama berbulan-bulan. Kami harus terus berdemonstrasi," kata CS Chan, seorang guru matematika.
Seorang guru musik di sekolah menengah setempat, yang hanya memberitahu nama depannya, Yu (40) mengatakan, dia bertekad untuk menunjukkan dukungan kepada siswa yang memprotes, meskipun dia tidak setuju dengan semua tindakan mereka.
"Saya menghargai keberanian dan kepedulian mereka terhadap Hong Kong. Mereka jelas lebih berani daripada pemerintah kita," katanya.
Seperti dilaporkan South China Morning Post, ribuan guru berpakaian hitam turun ke jalan-jalan di Hong Kong. Meskipun turun hujan deras, namun ribuan guru ini tetap antusias menunjukkan solidaritas pada para pemrotes muda.
Serikat Guru Profesional Hong Kong (PTU), penyelenggara acara bertema "Lindungi generasi berikutnya, biarkan hati nurani kita berbicara", mengadakan rapat umum di Chater Garden, sebelum melakukan pawai ke Gedung Pemerintah. Panitia mengaku demonstrasi ini diikuti 22.000 orang, sementara polisi memperkirakan demo hanya dihadiri 8.300 orang.
Presiden PTU, Fung Wai-wah mencatat, banyak dari mereka yang ditangkap dan cedera selama aksi protes dua bulan lebih ini adalah mahasiswa. "Ini adalah pertama kalinya para guru bergabung dalam pawai yang melibatkan sebagian besar pendidik dalam dua bulan terakhir. Kaum muda dan siswa adalah masa depan kita. Kita harus keluar dan melindungi mereka," ujarnya.
"Pemerintah telah mengabaikan kami selama berbulan-bulan. Kami harus terus berdemonstrasi," kata CS Chan, seorang guru matematika.
Seorang guru musik di sekolah menengah setempat, yang hanya memberitahu nama depannya, Yu (40) mengatakan, dia bertekad untuk menunjukkan dukungan kepada siswa yang memprotes, meskipun dia tidak setuju dengan semua tindakan mereka.
"Saya menghargai keberanian dan kepedulian mereka terhadap Hong Kong. Mereka jelas lebih berani daripada pemerintah kita," katanya.
(esn)