Presiden Israel Injakkan Kaki di Korut, Dibidik Kamera Tentara Kim Jong-un

Kamis, 18 Juli 2019 - 09:50 WIB
Presiden Israel Injakkan...
Presiden Israel Injakkan Kaki di Korut, Dibidik Kamera Tentara Kim Jong-un
A A A
SEOUL - Presiden Israel Reuven Rivlin secara teknis menyeberang ke wilayah Korea Utara (Korut) ketika mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea pada hari Rabu. Ketika berada di sebuah gedung yang masuk wilayah Korut, Rivlin dibidik kamera tentara rezim Kim Jong-un.

DMZ Korea adalah zona perbatasan darat antara Korea Utara dan Korea Selatan. Area di sekitar DMZ dikenal sebagai lokasi berbahaya karena banyak ranjau.

Selama berada di sebuah gedung di DMZ, Rivlin diberi pengarahan oleh pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sana. Pengarahan berlangsung di House of Freedom, sebuah kompleks PBB yang sering digunakan untuk pertemuan yang terletak antara wilayah Korea Utara dan Korea Selatan.

Dia duduk di sayap utara gedung, yang artinya Rivlin secara teknis sudah menyeberang ke area Korea Utara.

Kunjungan Rivlin terjadi setelah perjalanan Presiden AS Donald Trump di sana Juni lalu, yang menjadikannya presiden pertama AS yang menginjakkan kaki di negara tertutup tersebut.

Selama berkunjung, presiden Israel itu didekati empat tentara Korea Utara dari sisi gedung Korea Utara dan dibidik kamera untuk diambil gambarnya.

Rivlin melambaikan tangan ke arah tentara Korea Utara ketika difoto. "Kami berada di salah satu tempat paling eksplosif di dunia, seperti kawah gunung berapi yang dapat meletus kapan saja," kata Presiden Rivlin di akhir turnya, seperti dikutip Haaretz, Kamis (18/7/2019).

"Ada keseimbangan antara dua kekuatan yang mencegah wabah, tetapi seperti duduk di puncak gunung berapi—kita tidak pernah tahu kapan itu akan meledak," ujar Rivlin.

"Mata seluruh dunia ada di tempat ini, sama seperti mata mereka di Timur Tengah," lanjut Rivlin. "Kami datang, kami melihat dan kami memahami sampai titik mana tempat peledak semacam ini dapat membahayakan perdamaian global."

Rivlin juga menambahkan tanda tangannya ke dinding bata di tempat yang secara tradisional ditandatangani oleh para pemimpin dunia selama kunjungan kenegaraan. Di samping tanda tangannya, presiden menulis; "Tuhan memberkati kalian semua".

Di sebelah bata yang dia tandatangani, tuan rumah Korea Selatannya mendedikasikan sebuah batu bata untuk Nechama Rivlin, mendiang istri presiden yang meninggal bulan lalu.

Selama kunjungan tersebut, serangkaian perjanjian tentang kerja sama akademik ditandatangani, termasuk program pertukaran pelajar, penelitian bersama dan kerja sama di bidang inovasi, kewirausahaan dan nanoteknologi.

DMZ yang berfungsi sebagai zona penyangga antara kedua Korea dibuat pada akhir Perang Korea pada tahun 1953 dan merupakan perbatasan paling bersenjata di dunia. Sepanjang area itu dipenuhi sniper, ranjau, bungker dan kawat berduri yang mencegah orang masuk dari Korea Utara dan Korea Selatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)