Hari Minggu, S-400 Rusia yang Dibeli Turki Diangkut Pesawat
A
A
A
ANKARA - Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang dibeli Turki dilaporkan akan dimuat ke pesawat kargo pada hari Minggu (7/7/2019). Senjata pertahanan canggih itu dijadwalkan tiba di Turki dalam beberapa hari pada pekan depan.
Laporan itu dipublikasikan media Turki, Haberturk, Jumat (5/7/2019) yang mengutip sumber terkait.
Washington telah mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada Ankara ketika baterai sistem rudal itu tiba di Turki.
Menurut laporan Haberturk, yang dilansir Reuters, pengiriman perdana sistem pertahanan rudal S-400 akan dikirim dengan dua pesawat kargo dari pangkalan udara militer Rusia.
Tim teknis Rusia yang akan mengawasi pemasangannya diperkirakan akan tiba di Turki pada hari Senin.
Turki dan Amerika Serikat berselisih mengenai keputusan Ankara untuk membeli S-400 Moskow, yang oleh Washington dianggap tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan akan membahayakan jet tempur F-35.
Washington juga secara resmi memulai proses mengusir Turki dari program F-35, yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp.
Sanksi terhadap Turki dan pendepakannya dari program F-35 akan menjadi salah satu pemicu ketegangan kedua negara yang paling signifikan dalam sejarah baru-baru ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengumumkan bahwa senjata pertahanan S-400 segera diaktifkan begitu tiba di Turki. Senjata itu akan dikerahkan di Ankara.
"Pekerjaan sedang dilakukan untuk menentukan posisi masa depannya," katanya. "S-400 bukan sistem pertahanan yang dapat menimbulkan ancaman dalam sistem keamanan NATO kami," ujar Kalin, seperti dikutip Daily Sabah.
Laporan itu dipublikasikan media Turki, Haberturk, Jumat (5/7/2019) yang mengutip sumber terkait.
Washington telah mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada Ankara ketika baterai sistem rudal itu tiba di Turki.
Menurut laporan Haberturk, yang dilansir Reuters, pengiriman perdana sistem pertahanan rudal S-400 akan dikirim dengan dua pesawat kargo dari pangkalan udara militer Rusia.
Tim teknis Rusia yang akan mengawasi pemasangannya diperkirakan akan tiba di Turki pada hari Senin.
Turki dan Amerika Serikat berselisih mengenai keputusan Ankara untuk membeli S-400 Moskow, yang oleh Washington dianggap tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan akan membahayakan jet tempur F-35.
Washington juga secara resmi memulai proses mengusir Turki dari program F-35, yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp.
Sanksi terhadap Turki dan pendepakannya dari program F-35 akan menjadi salah satu pemicu ketegangan kedua negara yang paling signifikan dalam sejarah baru-baru ini.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengumumkan bahwa senjata pertahanan S-400 segera diaktifkan begitu tiba di Turki. Senjata itu akan dikerahkan di Ankara.
"Pekerjaan sedang dilakukan untuk menentukan posisi masa depannya," katanya. "S-400 bukan sistem pertahanan yang dapat menimbulkan ancaman dalam sistem keamanan NATO kami," ujar Kalin, seperti dikutip Daily Sabah.
(mas)