Arab Saudi Tutup Kelab Malam Halal Pertama dan Luncurkan Penyelidikan
A
A
A
JEDDAH - Otoritas berwenang Arab Saudi menutup kelab malam "halal" pertama yang dibuka di Jeddah. Penutupan dilakukan justru pada malam pembukaan kelab tersebut dengan alasan tidak meminta izin beroperasi.
Penutupan sejak 13 Juni itu akan berlangsung sampai penyelidikan rampung. Meski diklaim sebagai kelab malam "halal", tempat hiburan malam di Jeddah itu menyediakan lantai disko campuran pria dan wanita.
Menurut General Entertainment Authority (GEA) Arab Saudi seperti dikutip Gulf News, Senin (17/6/2019), tempat tersebut—dikenal sebagai Project X—tidak mengantongi lisensi yang diperlukan untuk beroperasi.
Video-video online pertunjukan venue pada hari sebelumnya juga menjadi perhatian GEA. Video-video itu memperlihatkan pria dan wanita menari di depan umum. Video lain menunjukkan seorang wanita menjelaskan aturan di kelab yang menyuguhkan "bar halal" dan shisha dengan tarif berkisar antara 370 hingga 500 riyal Arab Saudi.
"Menurut informasi yang diberikan, acara tersebut melanggar prosedur dan peraturan hukum, dan tidak diizinkan oleh badan ini. GEA pada awalnya mengeluarkan lisensi untuk acara lain. Kontraktornya kemudian mengambil keuntungan dari perpanjangan lisensi itu untuk melakukan pelanggaran serius dan yang tidak dapat diterima ini," bunyi pernyataan GEA yang dipublikasikan via akun Twitter-nya, @GEA_SA.
Performer Ne-Yo yang berbasis di Amerika Serikat dijadwalkan untuk menjadi berita utama pembukaan kelub malam tersebut selama festival di Jeddah.
“Sangat bersemangat untuk tampil buat Anda dan dalam perjalanan ke tempat saya diberitahu bahwa itu telah ditutup. Kira kita akan mencoba ini lagi lain kali kawan. Banyak cinta untuk para penggemar. Maaf kawan-kawan," tulis Ne-Yo di akun Instagram-nya.
Para pengunjung konser mengatakan bahwa mereka menunggu selama empat jam di venue sebelum mereka akhirnya ditolak masuk.
Penutupan sejak 13 Juni itu akan berlangsung sampai penyelidikan rampung. Meski diklaim sebagai kelab malam "halal", tempat hiburan malam di Jeddah itu menyediakan lantai disko campuran pria dan wanita.
Menurut General Entertainment Authority (GEA) Arab Saudi seperti dikutip Gulf News, Senin (17/6/2019), tempat tersebut—dikenal sebagai Project X—tidak mengantongi lisensi yang diperlukan untuk beroperasi.
Video-video online pertunjukan venue pada hari sebelumnya juga menjadi perhatian GEA. Video-video itu memperlihatkan pria dan wanita menari di depan umum. Video lain menunjukkan seorang wanita menjelaskan aturan di kelab yang menyuguhkan "bar halal" dan shisha dengan tarif berkisar antara 370 hingga 500 riyal Arab Saudi.
"Menurut informasi yang diberikan, acara tersebut melanggar prosedur dan peraturan hukum, dan tidak diizinkan oleh badan ini. GEA pada awalnya mengeluarkan lisensi untuk acara lain. Kontraktornya kemudian mengambil keuntungan dari perpanjangan lisensi itu untuk melakukan pelanggaran serius dan yang tidak dapat diterima ini," bunyi pernyataan GEA yang dipublikasikan via akun Twitter-nya, @GEA_SA.
Performer Ne-Yo yang berbasis di Amerika Serikat dijadwalkan untuk menjadi berita utama pembukaan kelub malam tersebut selama festival di Jeddah.
“Sangat bersemangat untuk tampil buat Anda dan dalam perjalanan ke tempat saya diberitahu bahwa itu telah ditutup. Kira kita akan mencoba ini lagi lain kali kawan. Banyak cinta untuk para penggemar. Maaf kawan-kawan," tulis Ne-Yo di akun Instagram-nya.
Para pengunjung konser mengatakan bahwa mereka menunggu selama empat jam di venue sebelum mereka akhirnya ditolak masuk.
(mas)