Presiden China Xi Jinping: Seteru Iran-AS Sudah Mengkhawatirkan

Rabu, 05 Juni 2019 - 13:23 WIB
Presiden China Xi Jinping: Seteru Iran-AS Sudah Mengkhawatirkan
Presiden China Xi Jinping: Seteru Iran-AS Sudah Mengkhawatirkan
A A A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping merasa ketegangan di Timur Tengah akibat perseteruan antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) sudah mengkhawatirkan. Dia mendesak semua pihak untuk menahan diri.

Kekhawatiran Xi disampaikan kepada media Rusia sebelum kunjungan ke negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.

Ketegangan antara Teheran dan Washington dan Teheran telah meningkat dalam sebulan terakhir, setahun setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan antara Iran dan kekuatan global untuk mengekang program nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan sanksi.

Washington telah memberlakukan kembali sanksinya terhadap Teheran sejak tahun lalu dan memperketatnya pada awal bulan lalu. Pemerintah Donald Trump memerintahkan semua negara untuk menghentikan impor minyak Iran. Dia juga mengisyaratkan konfrontasi militer dengan mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai ancaman Iran.

"Karena tekanan ekstrem yang diberikan Washington pada Teheran dan sanksi sepihak, ketegangan terus meningkat di Timur Tengah," kata Xi kepada kantor berita TASS dan surat kabar Rossiyskaya Gazeta, yang dilansir Rabu (5/6/2019).

"Perkembangan situasi sudah mengkhawatirkan," lanjut Xi, menurut transkrip wawancara tersebut diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri China sebelum kedatangannya di Rusia pada hari Rabu.

Xi menambahkan, kesepakatan nuklir Iran harus sepenuhnya dilaksanakan dan dihormati, karena itu sangat penting untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dan non-proliferasi.

"Pandangan dan posisi China dan Rusia tentang masalah nuklir Iran sangat selaras, dan keduanya berharap bahwa semua pihak terkait tetap rasional dan menahan diri, meningkatkan dialog dan konsultasi serta menurunkan tensi atas situasi tegang saat ini," katanya.

China telah marah oleh ancaman AS terhadap negara dan perusahaan yang melanggar sanksi AS karena mengimpor minyak Iran. China dan Iran memiliki ikatan energi yang erat.

Xi tidak secara langsung mengungkap cara menangani masalah sanksi minyak Iran, tetapi dia mengisyaratkan hal tersebut. "China akan terus secara tegas melindungi hak dan kepentingannya sendiri yang sah," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6644 seconds (0.1#10.140)