Kapal Induk Prancis dan Kapal 3 Negara Bermanuver di Teluk Bengal
A
A
A
YOKOSUKA - Kapal-kapal militer dari Amerika Serikat (AS), Jepang dan Australia latihan militer dengan kapal induk Prancis di Teluk Bengal, Samudra Hindia. Armada Ke-7 AS mengatakan manuver gabungan itu dimulai hari Kamis kemarin.
Amerika mengirim kapal perang USS William P. Lawrence. Jepang mengirim kapal induk pembawa helikopter; JS Izumo, dan kapal perusaka JS Murasame. Australia mengirim kapal fregat HMAS Toowoomba dan kapal selam HMAS Collins. Sedangkan Prancis mengirim kapal induk FS Charles de Gaulle.
Latihan gabungan itu diberi nama "La Perouse", yang diambil dari nama perwira angkatan laut Prancis abad ke-18 dan penjelajah Jean-Francois de Galaup de La Pérouse. "Latihan penembakan, komunikasi, pencarian dan penyelamatan, kontrol kerusakan dan transfer personel," kata Armada Ke-7 AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip Stars and Stripes, Jumat (17/5/2019).
"La Perouse adalah kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang kuat, kebiasaan kerja, dan pengetahuan bersama yang penting untuk praktik terbaik antara angkatan laut kami yang beroperasi di wilayah yang sama," kata Laksamana Muda Olivier Lebas, komandan kelompok tempur kapal induk Prancis.
"Latihan-latihan ini mencerminkan keterlibatan kita bersama dalam keamanan maritim di Samudra Hindia dan kawasan Asia-Pasifik.”
Kapal induk Charles de Gaulle berlayar pada bulan Maret untuk penempatan yang diperpanjang ke Indo-Pasifik. Kementerian Pertahanan Prancis pada Februari lalu telah mengonfirmasi misi kapal induk itu di Samudra Hindia.
"La Perouse menunjukkan bahwa pasukan maritim kita dapat bekerja sama dengan baik di mana saja di Indo-Pasifik," imbuh komandan Armada ke-7 Wakil Laksamana Muda Phil Sawyer dalam sebuah pernyataan.
"Ini mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan ikatan kita bersama sebagai layanan laut yang berpikiran sama," ujarnya.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson mengatakan dalam jumpa pers dari Manila pada hari Kamis bahwa penting untuk bekerja dengan negara-negara mitra guna menjaga akses internasional ke Indo-Pasifik.
"Peluang untuk bekerja bersama, latihan bersama, hadir bersama, yang saya pikir adalah hal-hal yang terus-menerus kita cari," katanya.
Amerika mengirim kapal perang USS William P. Lawrence. Jepang mengirim kapal induk pembawa helikopter; JS Izumo, dan kapal perusaka JS Murasame. Australia mengirim kapal fregat HMAS Toowoomba dan kapal selam HMAS Collins. Sedangkan Prancis mengirim kapal induk FS Charles de Gaulle.
Latihan gabungan itu diberi nama "La Perouse", yang diambil dari nama perwira angkatan laut Prancis abad ke-18 dan penjelajah Jean-Francois de Galaup de La Pérouse. "Latihan penembakan, komunikasi, pencarian dan penyelamatan, kontrol kerusakan dan transfer personel," kata Armada Ke-7 AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip Stars and Stripes, Jumat (17/5/2019).
"La Perouse adalah kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang kuat, kebiasaan kerja, dan pengetahuan bersama yang penting untuk praktik terbaik antara angkatan laut kami yang beroperasi di wilayah yang sama," kata Laksamana Muda Olivier Lebas, komandan kelompok tempur kapal induk Prancis.
"Latihan-latihan ini mencerminkan keterlibatan kita bersama dalam keamanan maritim di Samudra Hindia dan kawasan Asia-Pasifik.”
Kapal induk Charles de Gaulle berlayar pada bulan Maret untuk penempatan yang diperpanjang ke Indo-Pasifik. Kementerian Pertahanan Prancis pada Februari lalu telah mengonfirmasi misi kapal induk itu di Samudra Hindia.
"La Perouse menunjukkan bahwa pasukan maritim kita dapat bekerja sama dengan baik di mana saja di Indo-Pasifik," imbuh komandan Armada ke-7 Wakil Laksamana Muda Phil Sawyer dalam sebuah pernyataan.
"Ini mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan ikatan kita bersama sebagai layanan laut yang berpikiran sama," ujarnya.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana John Richardson mengatakan dalam jumpa pers dari Manila pada hari Kamis bahwa penting untuk bekerja dengan negara-negara mitra guna menjaga akses internasional ke Indo-Pasifik.
"Peluang untuk bekerja bersama, latihan bersama, hadir bersama, yang saya pikir adalah hal-hal yang terus-menerus kita cari," katanya.
(mas)