Gara-gara Sampah, Filipina Tarik Diplomatnya dari Kanada
A
A
A
MANILA - Filipina menarik para diplomat topnya dari Kanada setelah Ottawa melewatkan tenggat waktu untuk mengambil kembali 69 kontainer yang penuh dengan sampah. Ini adalah langkah terbaru dalam perselisihan jangka panjang yang dipicu oleh ancaman dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Bulan lalu, Presiden Rodrigo Duterte mengancam Kanada dengan perang sampah dan mengatakan secara pribadi akan mengawal kontainer limbah melalui laut kembali ke Kanada.
Duterte juga mengatakan ia akan membuang sampah di depan kedutaan Kanada di Manila.
Baca Juga: Duterte Ancam Deklrasikan Perang Sampah dengan Kanada
"Kami akan mempertahankan kehadiran diplomatik yang berkurang di Kanada sampai sampahnya terikat di sana," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin di Twitter setelah batas waktu 15 Mei berakhir seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/5/2019).
Locsin juga mempermasalahkan diplomat Filipina karena tidak berbuat cukup banyak untuk memastikan Kanada mengambil kembali kontainer sampah tersebut. Ia lantas menuduh mereka bertindak bertentangan dengan presiden untuk menjaga hubungan persahabatan.
Kementerian Luar Negeri Kanada tidak bersedia memberikan komentar terkait hal ini. Sementara Kedutaan Besar Kanada di Manila meminta pertanyaan terkait perkembangan terakhir ini ditanyakan kepada Menteri Luar Negeri Kanada.
Kanada mengatakan limbah, yang diekspor ke Manila antara 2013 dan 2014, adalah transaksi komersial yang tidak didukung oleh pemerintahnya. Sejak itu ditawarkan untuk mengambilnya kembali dan kedua negara sedang dalam proses mengatur transfer.
Filipina telah membuat beberapa protes diplomatik ke Kanada setelah pengadilan 2016 memutuskan bahwa sampah harus dikembalikan.
Kiriman kontainer sampah itu diberi label berisi plastik untuk didaur ulang di Filipina, tetapi diisi dengan popok, koran, dan botol air.
Bulan lalu, Presiden Rodrigo Duterte mengancam Kanada dengan perang sampah dan mengatakan secara pribadi akan mengawal kontainer limbah melalui laut kembali ke Kanada.
Duterte juga mengatakan ia akan membuang sampah di depan kedutaan Kanada di Manila.
Baca Juga: Duterte Ancam Deklrasikan Perang Sampah dengan Kanada
"Kami akan mempertahankan kehadiran diplomatik yang berkurang di Kanada sampai sampahnya terikat di sana," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin di Twitter setelah batas waktu 15 Mei berakhir seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/5/2019).
Locsin juga mempermasalahkan diplomat Filipina karena tidak berbuat cukup banyak untuk memastikan Kanada mengambil kembali kontainer sampah tersebut. Ia lantas menuduh mereka bertindak bertentangan dengan presiden untuk menjaga hubungan persahabatan.
Kementerian Luar Negeri Kanada tidak bersedia memberikan komentar terkait hal ini. Sementara Kedutaan Besar Kanada di Manila meminta pertanyaan terkait perkembangan terakhir ini ditanyakan kepada Menteri Luar Negeri Kanada.
Kanada mengatakan limbah, yang diekspor ke Manila antara 2013 dan 2014, adalah transaksi komersial yang tidak didukung oleh pemerintahnya. Sejak itu ditawarkan untuk mengambilnya kembali dan kedua negara sedang dalam proses mengatur transfer.
Filipina telah membuat beberapa protes diplomatik ke Kanada setelah pengadilan 2016 memutuskan bahwa sampah harus dikembalikan.
Kiriman kontainer sampah itu diberi label berisi plastik untuk didaur ulang di Filipina, tetapi diisi dengan popok, koran, dan botol air.
(ian)