Anak-anak Diplomat AS Dievakuasi dari Sri Lanka

Sabtu, 27 April 2019 - 11:07 WIB
Anak-anak Diplomat AS...
Anak-anak Diplomat AS Dievakuasi dari Sri Lanka
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan agar anggota keluarga pegawai pemerintah yang masih berusia sekolah untuk dievakuasi dari Sri Lanka. Pemerintah AS telah mengeluarkan Travel Warning level 3 bagi warga negaranya yang ingin mengunjungi negara Sri Lanka.

"Pada tanggal 26 April 2019, Departemen Luar Negeri memerintahkan keberangkatan semua anggota keluarga usia sekolah dari pegawai pemerintah AS dari TK sampai kelas 12. Departemen juga mengizinkan kepergian sukarela pegawai pemerintah AS yang tidak darurat dan anggota keluarga," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (27/4/2019).

Departemen Luar Negeri AS menyoroti kemampuan pemerintah yang terbatas untuk menyediakan layanan darurat kepada warganya di Sri Lanka karena lingkungan keamanan.

"Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Sri Lanka. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, pusat transportasi, pasar, pusat perbelanjaan, fasilitas pemerintah, hotel, klub, restoran, tempat ibadah, taman, olah raga utama dan acara budaya, lembaga pendidikan, bandara, rumah sakit, dan area publik lainnya," kata pernyataan itu.

Travel Warning level 3 merekomendasikan warga negara AS untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke suatu negara karena risiko serius terhadap keselamatan dan keamanan.

Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Sri Lanka mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan tentang kemungkinan lebih banyak serangan teror pada akhir pekan mendatang.

Baca Juga: Sri Lanka Peringatkan Kemungkinan Adanya Serangan Bom Susulan

Peringatan itu dikeluarkan setelah serangan Minggu Paskah, saat serangan bom terkoordinasi menewaskan lebih dari 250 orang di gereja-gereja Kristen dan hotel-hotel kelas atas. Pihak berwenang awalnya melaporkan 359 orang tewas, tetapi kemudian mengurangi jumlahnya, mengatakan perhitungan itu rumit oleh sejumlah besar mayat yang hancur oleh ledakan.

Baca Juga: Dramatis, Sri Lanka Revisi Jumlah Korban Bom Paskah

Pada hari Senin, Interpol mengumumkan akan mengerahkan tim khusus ke Sri Lanka guna menyelidiki gelombang pemboman mematikan itu.

Baca Juga: Interpol Turun Tangan Selidiki Tragedi Bom Sri Lanka

Pada 24 April dilaporkan bahwa FBI akan membantu dalam penyelidikan pemboman Minggu Paskah atas permintaan pemerintah Sri Lanka.

Serangan pada Minggu Paskah adalah yang terburuk yang pernah terjadi negara itu sejak perang saudara 25 tahun berakhir pada tahun 2009. ISIS dilaporkan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu pada hari Selasa.

Baca Juga: Klaim Pemboman di Sri Lanka, ISIS Rilis Foto Para Pelaku
(ian)
Berita Terkait
Amerika Serikat Tuding...
Amerika Serikat Tuding Rusia, Penyebab Kekacauan Sri Langka
Sri Lanka Mencekam,...
Sri Lanka Mencekam, Lautan Demonstran Serbu Kantor Perdana Menteri Sri Lanka
Sri Lanka Kacau Balau,...
Sri Lanka Kacau Balau, AS Salahkan Rusia
Perkuat Aliansi Lawan...
Perkuat Aliansi Lawan China, Pompeo Keliling Asia Termasuk Indonesia
Kapal Survei China Tiba...
Kapal Survei China Tiba di Sri Lanka, India dan AS Langsung Cemas
Mengapa Ukraina Sangat...
Mengapa Ukraina Sangat Menginginkan Bom Cluster Amerika Serikat?
Berita Terkini
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
2 jam yang lalu
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
2 jam yang lalu
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
5 jam yang lalu
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
5 jam yang lalu
Hamas Akan Bebaskan...
Hamas Akan Bebaskan Seluruh Sandera Israel Jika Ada Jaminan Perang Gaza Berakhir
6 jam yang lalu
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
7 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved