Pengacara Klaim Prancis Siap Berikan Suaka kepada Assange

Sabtu, 13 April 2019 - 02:05 WIB
Pengacara Klaim Prancis...
Pengacara Klaim Prancis Siap Berikan Suaka kepada Assange
A A A
PARIS - Pemerintah Prancis mempertimbangkan untuk menawarkan suaka politik kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange jika ia meminta perlindungan dari negara itu.

Pengacara pendiri WikiLeaks asal Prancis, Juan Branco, telah meminta Presiden Emmanuel Macron untuk campur tangan dalam kasus ini dan mencegah peretas asal Australia itu diekstradisi dari penjara Inggris ke Amerika Serikat (AS).

Branco mengatakan Macron harus menawarkan mediasi dan membawa Assange dibawah perlindungannya. Ia menambahkan bahwa pria berusia 47 tahun itu memiliki anak kecil di Prancis.

Sementara itu Menteri Perancis untuk Eropa, Amelie de Montchalin, dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa negara itu belum menerima permintaan bantuan dari Assange.

"Kita harus mendengarkan apa yang ingin dia lakukan," katanya. "Kami tidak menawarkan suaka kepada seseorang yang tidak memintanya," imbuhnya seperti dikutip dari Independent, Sabtu (13/4/2019).

Terlepas dari komentar De Montchalin menyatakan Prancis terbuka untuk setidaknya mempertimbangkan permohonan suaka dari Assange, Presiden Prancis Emmanuel Macron belum mengomentari masalah ini.

Assange ditangkap di London pada hari Kamis setelah duta besar di Kedutaan Ekuador, di mana ia telah menikmati suaka politik selama tujuh tahun terakhir, membatalkan status suakanya.

Ia kemudian dibawa ke Pengadilan Westminster Magistrates, di mana dia segera dinyatakan bersalah melanggar persyaratan bebas dengan jaminan sehubungan dengan penyelidikan Swedia terhadap tuduhan pemerkosaan.

AS juga menuduh Assange dengan konspirasi untuk melakukan intrusi komputer dengan mantan analis intelijen militer, Chelsea Manning, sebuah langkah pertama dalam apa yang tampaknya akan menjadi pertempuran ekstradisi yang panjang.

Tokoh oposisi Inggris, Jeremy Corbyn, telah meminta pemerintah untuk menghentikan ekstradisi Assange ke AS, sebuah langkah yang menurut WikiLeaks bisa membuatnya menghabiskan waktu puluhan tahun di penjara.

"Ekstradisi Julian Assange ke AS untuk mengungkap bukti kekejaman di Irak dan Afghanistan harus ditentang oleh pemerintah Inggris," tulis pemimpin Partai Buruh Inggris itu di Twitter.

Perdana Menteri Inggris Theresa May, Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid dan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt semuanya mengatakan penangkapan Assange pada hari Kamis menunjukkan bahwa tidak ada yang "di atas hukum".
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)