Jengkel pada Rusia, AS Kirim Kapal Perang Donald Cook ke Laut Hitam
A
A
A
MUNICH - Kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Donald Cook, berlayar ke Laut Hitam untuk latihan militer Angkatan Laut dengan Ukraina. Washington menyatakan, pengiriman kapal perusak tersebut untuk menunjukkan solidaritas kepada Kiev setelah kapal-kapal militernya ditembaki militer Rusia November lalu.
"Seluruh episode di Laut Azov sangat mengganggu saya," kata Laksamana James Foggo, komandan pasukan Angkatan Laut AS di Eropa dan Afrika, kepada wartawan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Seperti diketahui, pada November lalu pasukan Rusia menembaki tiga kapal Angkatan Laut Ukraina yang berusaha melewati Selat Kerch, jalur perairan sempit yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Azov. Militer Moskow juga menangkap para pelaut Ukraina dalam insiden itu.
Insiden maritim adalah tindakan kekerasan pertama di mata publik oleh pasukan Rusia terhadap Ukraina sejak 2014 atau sejak Crimea bergabung dengan Rusia. Setelah Rusia mengambil alih Crimea, negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu mengendalikan penuh daratan di kedua sisi jalur perairan untuk membatasi akses kapal-kapal ke pelabuhan-pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov.
"Kami menunjukkan solidaritas," kata Foggo tentang pengiriman USS Donald Cook, seperti dikutip dari Washington Examiner, Rabu (20/2/2019).
Rusia menyatakan bahwa ketiga kapal militer Ukraina ditangkap karena mencoba memaksa menerobos Selat Kerch tanpa mengikuti standar prosedur keselamatan.
"Mereka ditangkap—meskipun beberapa orang memiliki ilusi tentang Crimea—mereka ditangkap di tempat yang merupakan perairan teritorial Rusia bahkan sebelum referendum (Crimea)," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Sabtu lalu di Konferensi Keamanan Munich.
Namun, pejabat AS dan pejabat negara-negara NATO mengatakan pernyataan Lavrov salah. Menurut mereka, kapal-kapal Ukraina ditangkap di Laut Hitam di perairan internasional di Selat Kerch.
Foggo mengecam hukuman penjara oleh Rusia terhadap 24 pelaut Ukraina atas tuduhan melintasi perbatasan Rusia secara ilegal.
"Biarkan saya memberi tahu Anda, itu membuat saya jengkel tanpa akhir," kata Foggo kepada wartawan.
"Mereka berseragam pelaut dan perwira dan petinggi Ukraina. Mereka bukan penjahat, dan mereka dituntut berdasarkan hukum pidana. Mereka harus dilindungi di bawah Konvensi Jenewa, itulah sebabnya Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya datang ke meja dan mengatakan 'Lepaskan mereka segera,' dan mereka masih terus menahannya. Itu benar-benar salah, dan itu bukan jenis perilaku yang Anda harapkan dari kekuatan besar—yang Rusia inginkan."
"Seluruh episode di Laut Azov sangat mengganggu saya," kata Laksamana James Foggo, komandan pasukan Angkatan Laut AS di Eropa dan Afrika, kepada wartawan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Seperti diketahui, pada November lalu pasukan Rusia menembaki tiga kapal Angkatan Laut Ukraina yang berusaha melewati Selat Kerch, jalur perairan sempit yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Azov. Militer Moskow juga menangkap para pelaut Ukraina dalam insiden itu.
Insiden maritim adalah tindakan kekerasan pertama di mata publik oleh pasukan Rusia terhadap Ukraina sejak 2014 atau sejak Crimea bergabung dengan Rusia. Setelah Rusia mengambil alih Crimea, negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu mengendalikan penuh daratan di kedua sisi jalur perairan untuk membatasi akses kapal-kapal ke pelabuhan-pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov.
"Kami menunjukkan solidaritas," kata Foggo tentang pengiriman USS Donald Cook, seperti dikutip dari Washington Examiner, Rabu (20/2/2019).
Rusia menyatakan bahwa ketiga kapal militer Ukraina ditangkap karena mencoba memaksa menerobos Selat Kerch tanpa mengikuti standar prosedur keselamatan.
"Mereka ditangkap—meskipun beberapa orang memiliki ilusi tentang Crimea—mereka ditangkap di tempat yang merupakan perairan teritorial Rusia bahkan sebelum referendum (Crimea)," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Sabtu lalu di Konferensi Keamanan Munich.
Namun, pejabat AS dan pejabat negara-negara NATO mengatakan pernyataan Lavrov salah. Menurut mereka, kapal-kapal Ukraina ditangkap di Laut Hitam di perairan internasional di Selat Kerch.
Foggo mengecam hukuman penjara oleh Rusia terhadap 24 pelaut Ukraina atas tuduhan melintasi perbatasan Rusia secara ilegal.
"Biarkan saya memberi tahu Anda, itu membuat saya jengkel tanpa akhir," kata Foggo kepada wartawan.
"Mereka berseragam pelaut dan perwira dan petinggi Ukraina. Mereka bukan penjahat, dan mereka dituntut berdasarkan hukum pidana. Mereka harus dilindungi di bawah Konvensi Jenewa, itulah sebabnya Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya datang ke meja dan mengatakan 'Lepaskan mereka segera,' dan mereka masih terus menahannya. Itu benar-benar salah, dan itu bukan jenis perilaku yang Anda harapkan dari kekuatan besar—yang Rusia inginkan."
(mas)