Dituduh AS Jalankan Program Senjata Kimia, Ini Respons Iran
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran merespons tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran masih mempertahankan program senjata kimia. Pemerintah negeri para Mullah itu menyatakan tuduhan Washington tidak beralasan.
Teheran tak terima dituduh Washington gagal melaporkan kemampuan senjata kimia yang dikembangkannya kepada PBB.
Dalam pertemuan Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag pada hari Kamis, Duta Besar AS untuk OPCW Kenneth Ward kembali menyuarakan kekhawatiran Washington bahwa Teheran masih mempertahankan program senjata kimia dan gagal melaporkannya kepada OPCW, badan yang bernaung di bawah PBB.
"Sekali lagi Amerika telah meningkatkan tuduhan tanpa dasar terhadap Iran yang kami tolak keras," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qasemi, yang dikutip Reuters, Jumat (23/11/2018).
Tujuan Washington, kata Qasemi, adalah mengalihkan perhatian internasional dari dukungannya yang terus-menerus terhadap arsenal kimia Israel.
Israel selama ini tidak mengonfirmasi atau pun menyangkal memiliki senjata pemusnah massal. Negara mayoritas Yahudi ini pernah menandatangani Konvensi Senjata Kimia pada tahun 1993, tetapi belum meratifikasinya dengan alasan belum ada kemajuan dalam perdamaian di Timur Tengah.
Ketegangan telah meningkat antara Washington dan Teheran sejak Mei, ketika Presiden Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Pemberlakukan kembali sanksi itu sebagai konsekuensi AS yang menarik diri keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
Teheran tak terima dituduh Washington gagal melaporkan kemampuan senjata kimia yang dikembangkannya kepada PBB.
Dalam pertemuan Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag pada hari Kamis, Duta Besar AS untuk OPCW Kenneth Ward kembali menyuarakan kekhawatiran Washington bahwa Teheran masih mempertahankan program senjata kimia dan gagal melaporkannya kepada OPCW, badan yang bernaung di bawah PBB.
"Sekali lagi Amerika telah meningkatkan tuduhan tanpa dasar terhadap Iran yang kami tolak keras," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qasemi, yang dikutip Reuters, Jumat (23/11/2018).
Tujuan Washington, kata Qasemi, adalah mengalihkan perhatian internasional dari dukungannya yang terus-menerus terhadap arsenal kimia Israel.
Israel selama ini tidak mengonfirmasi atau pun menyangkal memiliki senjata pemusnah massal. Negara mayoritas Yahudi ini pernah menandatangani Konvensi Senjata Kimia pada tahun 1993, tetapi belum meratifikasinya dengan alasan belum ada kemajuan dalam perdamaian di Timur Tengah.
Ketegangan telah meningkat antara Washington dan Teheran sejak Mei, ketika Presiden Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Pemberlakukan kembali sanksi itu sebagai konsekuensi AS yang menarik diri keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
(mas)