Raja Salman Perintahkan Pembunuhan Khashoggi, MBS Eksekutor

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 09:37 WIB
Raja Salman Perintahkan...
Raja Salman Perintahkan Pembunuhan Khashoggi, MBS Eksekutor
A A A
BERLIN - Pangeran Arab Saudi yang membangkang, Khalid bin Farhan al-Saud, menuding Raja Salman bin Abdulaziz yang memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi. Ia juga menyebut Putra Mahkota, Mohammad bin Salman adalah pelaksana dari perintah tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi DW Jerman, Pangeran bin Farhan menggambarkan Raja Salman sebagai penguasa agak tiran yang menggunakan kekerasan karena ia tidak memiliki pengalaman politik.

"Tapi, sayangnya, dia adalah penguasa. Ketika dia menjadi raja, dia menerapkan metode yang serupa dengan yang dia gunakan ketika dia menjadi gubernur Provinsi Riyadh,” ujar bin Farhan yang kini tinggal di Jerman.

Menurut bin Farhan tokoh oposisi terkenal itu dihukum atas perintah langsung raja.

"Seandainya Khashoggi terbunuh, para pembunuh akan menerima otorisasi langsung dari kepala negara," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (19/10/2018).

Namun, bin Farhan menambahkan, Raja Salman hanyalah sebuah fasad sekarang. "Perintah itu pasti telah dieksekusi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman,” ujarnya.

Pangeran bin Farhan juga menyebut kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, ke Riyadh dan pertemuannya dengan Mohammed bin Salman yang dikenal sebagai MBS menjadi upaya untuk menjaga Putra Mahkota dalam posisi. Pasalnya, MBS sangat penting bagi pemerintahan Donald Trump karena beberapa alasan, termasuk keuangan dan urusan militer. Poin utamanya adalah Kesepakatan Abad Ini.

Bin Farhan menggambarkan MBS sebagai kesempatan bagi pemerintahan AS saat ini karena dia dapat dengan mudah dikontrol dan dimanipulasi.

Pangeran bin Farhan meramalkan bahwa opini publik akan disesatkan dengan kambing hitam mengenai kasus Khashoggi.

"Akan dikembangkan kabar bahwa seseorang dalam intelijen Saudi mengambil keputusan untuk membunuh wartawan Saudi, dan mereka akan berpotensi menyalahkan konsul Saudi dan 15 Orang-orang Saudi yang tiba di Istanbul dan melakukan pembunuhan," tuturnya.

"Dengan cara ini, mereka akan mengalihkan tuduhan langsung dari Muhammad bin Salman dan raja,” tukasnya.

Arab Saudi menghadapi badai krisis dengan komunitas internasional, yang paling bermusuhan sejak serangan 11 September. Situasi itu meledak ketika jurnalis Jamal Khashoggi menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Sumber-sumber Turki telah mengungkapkan bahwa pembunuhan Khashoggi terjadi di kantor konsul jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi dan dihadapannya. Pembunuhan itu diduga dilakukan dalam beberapa menit dari pintu masuk Khashoggi ke gedung konsulat.

Badan intelijen AS, CIA, memiliki bukti yang menegaskan keterlibatan MBS dalam kematian Khashoggi, lapor The New York Times.
(ian)
Berita Terkait
Jamal Khashoggi, Jurnalis...
Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dibunuh Secara Misterius
Istri Khashoggi Desak...
Istri Khashoggi Desak Turki Serahkan Bukti Pembunuhan Suaminya
Putra Mahkota Arab Saudi...
Putra Mahkota Arab Saudi Tiba di Turki, Kasus Khashoggi Ditutup?
Pernah Seteru soal Khashoggi,...
Pernah Seteru soal Khashoggi, Erdogan Hendak Kunjungi Arab Saudi
Pembunuh Khashoggi Dilaporkan...
Pembunuh Khashoggi Dilaporkan Tinggal di Vila Bintang Tujuh Riyadh
BREAKING NEWS-Pria Arab...
BREAKING NEWS-Pria Arab Saudi Tersangka Pembunuhan Khashoggi Ditangkap di Prancis
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
19 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Putin Perintahkan Ubah...
Putin Perintahkan Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina-NATO dalam Bahaya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved