AS Hentikan Dana Bantuan untuk Suriah
A
A
A
WASHINGTON - AS mengumumkan bahwa mereka mengalihkan dana sebesar USD230 juta sebagai upaya untuk stabilisasi Suriah ke tempat lain.
Keputusan ini sejatinya sudah lama di berlakukan. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada bulan Maret telah membekukan dana tersebut. Ia telah lama meminta sekutu AS untuk membayar tagihan untuk upaya stabilisasi di Suriah di tengah usahanya untuk melepaskan AS dari konflik.
Baca Juga: Trump Bekukan Dana Bantuan untuk Suriah
"Mitra koalisi AS telah memberikan USD300 juta," Departemen Luar Negeri mengumumkan setelah Arab Saudi memberikan kontribusi sebesar USD100 juta.
Baca Juga: Perangi ISIS, Saudi Sumbang Rp1,4 Triliun ke Koalisi Global
Meski begitu, Washington menyatakan realokasi dana AS tidak menandakan mundurnya negara itu dari tujuannya di Suriah.
"Presiden telah menjelaskan bahwa kami siap untuk tetap di Suriah sampai kekalahan ISIS yang abadi, dan kami tetap fokus untuk memastikan penarikan pasukan Iran dan wakil mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (18/8/2018).
Nauert juga mengatakan pendanaan kemanusiaan tidak akan terpengaruh setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyetujui realokasi pendanaan.
"Kami akan terus memberikan bantuan kemanusiaan, bantuan berbasis kebutuhan untuk orang-orang Suriah yang rentan, dukungan untuk White Helmets dan Mekanisme Internasional Tanpa Paksaan dan Independen PBB untuk menuntut rezim Assad bertanggung jawab atas kejahatan serius, serta peralatan dan tindakan lain untuk melawan efek senjata kimia di Suriah barat laut, " tuturnya.
Keputusan ini sejatinya sudah lama di berlakukan. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada bulan Maret telah membekukan dana tersebut. Ia telah lama meminta sekutu AS untuk membayar tagihan untuk upaya stabilisasi di Suriah di tengah usahanya untuk melepaskan AS dari konflik.
Baca Juga: Trump Bekukan Dana Bantuan untuk Suriah
"Mitra koalisi AS telah memberikan USD300 juta," Departemen Luar Negeri mengumumkan setelah Arab Saudi memberikan kontribusi sebesar USD100 juta.
Baca Juga: Perangi ISIS, Saudi Sumbang Rp1,4 Triliun ke Koalisi Global
Meski begitu, Washington menyatakan realokasi dana AS tidak menandakan mundurnya negara itu dari tujuannya di Suriah.
"Presiden telah menjelaskan bahwa kami siap untuk tetap di Suriah sampai kekalahan ISIS yang abadi, dan kami tetap fokus untuk memastikan penarikan pasukan Iran dan wakil mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (18/8/2018).
Nauert juga mengatakan pendanaan kemanusiaan tidak akan terpengaruh setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyetujui realokasi pendanaan.
"Kami akan terus memberikan bantuan kemanusiaan, bantuan berbasis kebutuhan untuk orang-orang Suriah yang rentan, dukungan untuk White Helmets dan Mekanisme Internasional Tanpa Paksaan dan Independen PBB untuk menuntut rezim Assad bertanggung jawab atas kejahatan serius, serta peralatan dan tindakan lain untuk melawan efek senjata kimia di Suriah barat laut, " tuturnya.
(ian)