Amerika Serikat Dituduh sebagai Pencuri Minyak Suriah, Benarkah?

Rabu, 10 Mei 2023 - 00:33 WIB
loading...
Amerika Serikat Dituduh sebagai Pencuri Minyak Suriah, Benarkah?
China menuduh Amerika Serikat sebagai pencuri minyak Suriah. Foto/SANA
A A A
DAMASKUS - China, dalam beberapa bulan terakhir, berulang kali menuduh Amerika Serikat (AS) telah mencuri minyak dari Suriah , menyebut Washington sebagai bandit.

“Penjarahan ilegal sumber daya alam di Suriah oleh pasukan asing harus segera dihentikan,” kata Dai Bing, Duta Besar China untuk PBB, selama pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Suriah, sebagaimana dilaporkan media pemerintah China Global Times pada pekan terakhir Januari lalu.

Pada konferensi pers 17 Januari oleh Kementerian Luar Negeri China, seorang jurnalis China Central Television (CCTV) mengutip laporan kantor berita negara Suriah, SANA, bahwa garnisun AS ilegal di Suriah telah menyelundupkan 53 tanker minyak dari timur laut provinsi al-Hasakah ke Irak utara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menggambarkan tindakan itu sebagai "penjarahan ilegal" dan "bandit" dan mengatakan bahwa AS memperburuk bencana kemanusiaan di Suriah.



Benarkan Amerika Mencuri Minyak Suriah?


Radio Free Asia (RFA), media yang didanai pemerintah AS, melalui ulasan Asia Fact Check Lab (AFCL) mencoba membantah tuduhan bahwa Amerika mencuri minyak Suriah.

Menurut ulasan AFCL, tuduhan dari China menggemakan klaim yang dibuat oleh laporan media pemerintah Suriah.

Pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki kendali atas wilayah timur laut negara itu, yang diduduki oleh koalisi anti-pemerintah yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Media AS dan media-media internasional telah melaporkan bahwa sebuah perusahaan AS telah mengamankan kesepakatan minyak di wilayah tersebut, tetapi hal itu dilakukan dengan persetujuan SDF, yang membantu mengusir teroris ISIS yang sebelumnya mengendalikan produksi minyak di sana.

AS saat ini mengizinkan organisasi non-pemerintah untuk membeli minyak di Suriah, tetapi produk tersebut harus tetap berada di Suriah untuk penggunaan nirlaba.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)