Indonesia Bakal Gelar Forum Perdamaian Dunia Ke-7
A
A
A
JAKARTA - Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Dialog Antar-Agama dan Dialog Antar-Peradaban, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar kembali "World Peace Forum" ketujuh. Forum akan berlangsung pada 14-16 Agustus 2018.
Menurut Utusan Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) iu, acara digelar atas kerja sama dari kantor UKP-DKAAP dengan CDCC dan juga badan asal Malaysia, Cheng Ho Multi Cultural and Education Trust. Tema yang diusung adalah "The Middle Path for the New World Civilization".
"Ada sekitar 100 tokoh, baik peace maker dan aktivis dari 40 negara akan hadir dan lebih dari 150 tokoh dari dalam negeri," ucap Din pada Senin (13/8/2018).
Menurutnya, forum itu bukan bukanlah dialog antar-agama, tapi cakupannya lebih luas lagi. Tokoh agama, pegiat perdamaian dan juga para pembuat kebijakan dilibatkan dalam forum tersebut.
"Ini bukan dialog antar-agama, ada tokoh agama, perwakilan dari organisasi agama internasional akan hadir. Tapi, selain tokoh agama juga ada tokoh ilmu pengetahuan, intelektual, cendekiawan, yang fokus dalam penciptaan perdamaian juga akan hadir," imbuh dia.
"Ada juga dari para pembuat kebijakan, para birokrat, atau mantan pejabat. Ada utusan Presiden Rusia, dari Presiden Palestina, ada juga mantan Perdana Menteri Timor Leste akan hadir," ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
Menurut Utusan Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) iu, acara digelar atas kerja sama dari kantor UKP-DKAAP dengan CDCC dan juga badan asal Malaysia, Cheng Ho Multi Cultural and Education Trust. Tema yang diusung adalah "The Middle Path for the New World Civilization".
"Ada sekitar 100 tokoh, baik peace maker dan aktivis dari 40 negara akan hadir dan lebih dari 150 tokoh dari dalam negeri," ucap Din pada Senin (13/8/2018).
Menurutnya, forum itu bukan bukanlah dialog antar-agama, tapi cakupannya lebih luas lagi. Tokoh agama, pegiat perdamaian dan juga para pembuat kebijakan dilibatkan dalam forum tersebut.
"Ini bukan dialog antar-agama, ada tokoh agama, perwakilan dari organisasi agama internasional akan hadir. Tapi, selain tokoh agama juga ada tokoh ilmu pengetahuan, intelektual, cendekiawan, yang fokus dalam penciptaan perdamaian juga akan hadir," imbuh dia.
"Ada juga dari para pembuat kebijakan, para birokrat, atau mantan pejabat. Ada utusan Presiden Rusia, dari Presiden Palestina, ada juga mantan Perdana Menteri Timor Leste akan hadir," ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
(mas)