Diadili di AS, Dua Algojo ISIS 'Geng Beatles' Meradang

Selasa, 07 Agustus 2018 - 10:47 WIB
Diadili di AS, Dua Algojo ISIS Geng Beatles Meradang
Diadili di AS, Dua Algojo ISIS 'Geng Beatles' Meradang
A A A
DAMASKUS - Dua anggota ISIS yang dicurigai sebagai anggota sel teror "Beatles" mempertanyakan rencana pemerintah Inggris agar mereka diadili di Amerika Serikat (AS).

Alexanda Kotey dan Shafee El-Sheikh, yang saat ini ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah utara, membantah menjadi bagian dari sel teror Beatles selama wawancara dengan BBC.

Baca Juga: Dua Algojo ISIS Geng 'Beatles' Ditangkap di Suriah

"Apa yang membuat pemerintah Inggris ingin warga negara Inggris diadili di Amerika? Ada apa dibalik ini?" kata El-Sheikh seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (7/8/2018).

Mereka juga ragu apakah kewarganegaraan Inggris mereka telah dilucuti seperti yang dikatakan Menteri Keamanan Ben Wallace di parlemen bulan lalu.

"Itu belum dikonfirmasi," tegas El-Sheikh.

Selama wawancara dengan BBC, Kotey mengatakan Jihadi John, yang dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak pada tahun 2015, adalah temanya. Sementara Davis berada di penjara Turki setelah dinyatakan bersalah berjuang untuk ISIS.

Kotey mengatakan dia tidak menyesal pindah ke Suriah. Sedangkan El-Sheikh menolak untuk merinci apa yang dia lakukan di Timur Tengah, mengutip alasan hukum.

Ini adalah pertama kalinya pasangan itu berbicara di depan publik sejak muncul kabar bahwa pemerintah Inggris tidak mencari jaminan dari AS bahwa mereka terhindar dari hukuman mati.

The Daily Telegraph mengungkapkan bahwa Sajid Javid, Menteri Dalam Negeri Inggris, telah menulis surat kepada Jaksa Agung AS Jeff Sessions pada bulan Juni setuju untuk berbagi data intelijen untuk membantu mengadili orang-orang di Amerika.

Namun surat itu mengatakan Inggris tidak mengharapkan jaminan hukuman mati - keputusan yang sekarang menghadapi tantangan hukum dari salah satu ibu keduanya, mengingat sikap oposisi Inggris terhadap eksekusi mati.

Inggri meyakini jika pengadilan terhadap keduanya dilakukan di AS akan berhasil. Hal ini tidak terlepas dari perbedaan dalam undang-undang terorisme kedua negara.

Sel teror yang dijuluki 'The Beatles' diduga terdiri dari Kotey, El-Sheikh, Mohammed Emzazi - yang dikenal sebagai 'Jihadi John'– dan Aine Davis. Sebutan itu diberikan para sandera karena aksen Inggris mereka.

Sel itu diyakini berada di balik pembunuhan pekerja bantuan Inggris, David Haines dan Alan Henning, jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff, dan pekerja kemanusiaan AS Peter Kassig, serta kematian sejumlah sandera dan tentara rezim Suriah lainnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7061 seconds (0.1#10.140)