Inggris Kirim Bukti Terkait Algojo ISIS 'The Beatles' ke AS

Rabu, 23 September 2020 - 12:24 WIB
loading...
Inggris Kirim Bukti Terkait Algojo ISIS The Beatles ke AS
Anggota geng The Beatles ISIS, Alexanda Kotey (kiri) dan El Shafee Elsheikh ditangkap oleh pasukan Kurdi Suriah. Foto/BBC
A A A
LONDON - Inggris telah mengirimkan bukti kepada Amerika Serikat (AS) terkait dua tersangka militan ISIS yang membuka jalan untuk persidangan mereka. Itu terjadi setelah Pengadilan Tinggi Inggris menolak permintaan ibu dari salah satu tersangka untuk memblokir transfer informasi.

Alexanda Kotey dan El Shafee Elsheikh adalah dua anggota ISIS yang dijuluki "The Beatles", yang berada di balik pembunuhan para sandera dari negara Barat. Keduanya, yang berada dalam tahanan militer AS di Irak, membantah tuduhan tersebut.(Baca juga: 2 Teroris ISIS Ini Takut Masuk Penjara Horor AS yang Dijuluki 'Neraka di Bumi' )

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, membenarkan bahwa Inggris telah meneruskan bukti yang dimilikinya terhadap kedua tersangka tersebut ke AS.

"Senang mengatakan bahwa bukti lebih lanjut untuk mendukung penuntutan Kotey & El Sheikh kini akhirnya ditransfer ke AS. Saya sangat berharap keadilan bagi para korban dan keluarga mereka sekarang akan dilayani," tulis Patel dalam sebuah tweet.

Ibu dari salah satu tersangka sebelumnya memenangkan pertarungan hukumnya untuk mencegah bukti dari Inggris digunakan terhadap tersangka di pengadilan AS. Namun keputusan Pengadilan Tinggi pada hari Selasa mencabut larangan itu.

Anggota geng ISIS 'The Beatles' diduga bertanggung jawab atas kematian sandera di Irak dan Suriah pada 2014. Para korban - termasuk jurnalis Amerika dan pekerja bantuan Inggris - dipenggal dan kematian mereka direkam serta disiarkan di media sosial.

Di antara para korban adalah jurnalis foto Inggris John Cantlie - yang diculik pada 2012 di Suriah bersama dengan reporter AS James Foley.

Adik Cantlie, Jessica Pocock, mengatakan kepada wartawan BBC Frank Gardner tentang kelegaannya bahwa mereka yang dituduh akan dimintai pertanggungjawaban.

"Kami hanya ingin keduanya menghadapi keadilan," katanya.

"Keluarga dari semua orang Amerika dan semua orang Inggris yang diambil, jadi itulah David Haines, Alan Henning dan John Cantlie mereka membutuhkan tidak kurang dari pengadilan yang adil," imbuhnya seperti dilansir dari BBC, Rabu (23/9/2020).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0827 seconds (0.1#10.140)