AS Bakal Tempatkan 2.500 Marinir di Darwin

Kamis, 26 Juli 2018 - 16:05 WIB
AS Bakal Tempatkan 2.500...
AS Bakal Tempatkan 2.500 Marinir di Darwin
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) terus meningkatkan jejak militernya di Australia, yang ditujukan untuk melawan ancaman yang dirasakan dari China. AS berencana untuk menempatkan 2.500 Marinir di Darwin, kehadiran militer Paman Sam di Pasifik terus berkembang.

Kehadiran Korps Marinir AS di Australia telah menggelembung sejak rotasi pertama 250 tentara tiba di negara itu pada tahun 2012. Saat ini ada 1.500 anggota yang ditempatkan di Northern Territory Australia bersama dengan berbagai senjata dan pesawat AS. Angka itu membengkak menjadi 2.500 sesegera mungkin, kata Departemen Pertahanan setelah pertemuan antara AS dan Australia pekan ini.

Jejak militer AS yang terus meningkat meluas di kawasan Pasifik, dengan sekitar 22.000 Marinir ditempatkan di Okinawa, Jepang, 7.000 di Guam dan 28.500 di Korea Selatan (Korsel).

Pasukan AS juga akan berintegrasi dalam latihan Endeavour Indo-Pasifik yang akan datang. Mereka juga akan melakukan serangkaian latihan di Fiji, Samoa, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Tonga dan Vanuatu.

AS melihat pengaruh China di Pasifik sebagai ancaman serius terhadap pengaruh globalnya. Sekutu AS macam Australia dan Selandia Baru telah mengambil langkah-langkah untuk melawan ancaman ini. Australia baru-baru ini mendanai kabel telekomunikasi bawah laut dari Kepulauan Solomon ke Australia dan Papua Nugini dalam upaya untuk menggagalkan upaya Huawei (China) untuk melakukannya. Baik Cina dan Australia menyediakan miliaran bantuan ke negara-negara di kawasan itu, dan Australia memiliki rencana untuk berinvestasi dalam drone pengawasan AS untuk meningkatkan keamanannya di Laut Cina Selatan.

Berbicara setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Pertahanan Marise Payne di Universitas Stanford, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kedua negara akan "berjalan-jalan di Indo-Pasifik." Ia menambahkan hal itu terserah pada Australia untuk memutuskan kapan akan memulai kebebasan latihan navigasi di Laut Cina Selatan.

Latihan-latihan ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan militer AS dengan mengirimkan kapal perang dan pesawat terbang melalui perairan dan wilayah udara yang diklaim oleh China. AS, yang tidak memiliki klaim dalam perselisihan teritorial, bersikeras menyebut daerah-daerah itu netral dan karenanya terbuka untuk kebebasan navigasi.

Pompeo menyatakan keyakinan bahwa negara-negara lain akan mengikuti jejak Australia.

"Saya pikir Pasifik Selatan, seperti kebanyakan tempat di dunia, memahami dahsyatnya memiliki sekutu Amerika," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (26/7/2018).

Angka 2.500 digariskan oleh Barack Obama pada awal 2011 ketika AS dan Australia memasuki kesepakatan sebagai bagian dari "Asia Rebalance."
(ian)
Berita Terkait
Tentara AS Lemah, Australia...
Tentara AS Lemah, Australia Akan Dibiarkan Berperang Sendirian dengan China
Berani Menentang China,...
Berani Menentang China, Pompeo Puji Keberanian Australia
Prihatin dengan Kebangkitan...
Prihatin dengan Kebangkitan China, AS Bakal Kirim Lebih Banyak Pasukan ke Australia
Victoria-China Teken...
Victoria-China Teken Kerjasama, AS Ancam Putus Hubungan Intelijen dengan Australia
Diminta AS Ikuti Langkah...
Diminta AS Ikuti Langkah Australia, Ini Respon China
Tidak Hanya China, AUKUS...
Tidak Hanya China, AUKUS Juga Ditujukan Terhadap Rusia
Berita Terkini
Pria Ini Didenda Rp84...
Pria Ini Didenda Rp84 Juta karena Memeluk Kanselir Jerman
41 menit yang lalu
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
2 jam yang lalu
Peralatan Militer Canggih...
Peralatan Militer Canggih dari Berbagai Pangkalan AS di Seluruh Dunia Dikirim ke Israel
4 jam yang lalu
Tentara Israel Akan...
Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?
5 jam yang lalu
AS Akan Batalkan Hampir...
AS Akan Batalkan Hampir Semua Pendanaan untuk NATO, Aliansi Militer Itu Akan Bubar?
6 jam yang lalu
Muncul Pertama usai...
Muncul Pertama usai Lengser, Biden Kecam Kebijakan Trump
7 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved