Cegah Bentrokan di Laut, China dan Jepang Luncurkan Hotline

Sabtu, 09 Juni 2018 - 16:32 WIB
Cegah Bentrokan di Laut,...
Cegah Bentrokan di Laut, China dan Jepang Luncurkan Hotline
A A A
TOKYO - Jepang dan China meluncurkan saluran komunikasi atau hotline untuk mencegah bentrokan militer yang tak disengaja di laut dan udara. Saluran komunikasi diluncurkan hari Jumat di tengah kekhawatiran pecahnya konflik di kawasan sengketa di Laut China Timur.

"Langkah awal ini penting untuk meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan antara Jepang dan China," kata Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera. Menurutnya, pembukaan hotline melibatkan para pejabat pertahanan kedua negara.

Peluncuran mekanisme komunikasi maritim dan udara telah menjadi masalah yang tertunda, yang sebenarnya telah disetujui oleh kedua negara pada tahun 2007. Kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan penuh pada bulan Mei di tengah menurunnya ketegangan terkait sengketa wilayah.

Kedua negara juga telah menegaskan di bawah sebuah memorandum bahwa Pasukan Bela Diri Jepang dan Tentara Pembebasan Rakyat China akan terus mematuhi protokol komunikasi yang ada antara kapal dan pesawat untuk mencegah eskalasi ketegangan.

“Apa yang kami miliki adalah mekanisme kontak pada tingkat orang di lapangan untuk menghindari kejadian tak terduga. Jika (tidak), kasus ini dikhawatirkan menjadi masalah besar antara kedua negara, pembicaraan telepon akan diadakan dengan cepat antara pejabat (pertahanan) pada tingkat yang sesuai," kata Onodera pada konferensi pers hari Jumat yang dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (9/6/2018).

Tokyo dan Beijing telah menahan diri untuk tidak menetapkan batasan geografis dalam mekanisme pembentukan hotline tersebut. Langkah itu merupakan upaya nyata untuk menghindari semakin rumitnya perselisihan atas kepulauan sengketa di Laut China Timur yang oleh Jepang diklaim sebagai Kepulauan Senkaku dan oleh China diklaim sebagai Kepulauan Diaoyu.

Sengketa teritorial sempat memanas setelah Jepang memutuskan untuk mengendalikan Kepulauan Senkaku pada tahun 2012. Sejak itu, kapal-kapal pemerintah China nekat memasuki perairan di dekat kepulauan itu dalaam berbagai kesempatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8077 seconds (0.1#10.140)