Uji Coba Kapal Induk Buatan Sendiri, China Tutup Jalur Laut

Senin, 23 April 2018 - 14:03 WIB
Uji Coba Kapal Induk...
Uji Coba Kapal Induk Buatan Sendiri, China Tutup Jalur Laut
A A A
BEIJING - China akan memulai uji coba kapal induk pertama buatan sendiri dalam minggu ini. Tiga jalur laut di Bohai timur laut dan Laut Kuning telah ditutup otoritas setempat.

Kapal induk yang akan diuji coba di laut ini merupakan kapal Type 001A. Tanggal dan lokasi uji coba tak diungkap militer Beijing, namun diperkirakan akan bertepatan dengan ulang tahun ke-69 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada hari Senin (23/4/2018).

Sumber militer yang mengonfirmasi laporan itu mengatakan, pelaksanaan uji coba tergantung pada kondisi cuaca dan laut.

Administrasi Keselamatan Kelautan Liaoning mengumumkan pada hari Jumat lalu bahwa tiga kawasan di Bohai timur laut dan Laut Kuning ditutup untuk kegiatan militer dari 20 hingga 28 April 2018. Area-area yang terlarang tersebut dekat dengan galangan kapal di Provinsi Liaoning, tempat di mana kapal induk baru dibangun.

Sumber lain yang menyaksikan uji mesin kapal induk mengatakan bahwa sebuah mesin utama diaktifkan yang menunjukkan uji coba laut akan segera dimulai.

Kapal induk baru Beijing ini diperkirakan akan beroperasi akhir tahun ini, atau 12 bulan lebih cepat dari jadwal yang semestinya. Menurut seorang ahli Angkatan Laut China, dimajukannya jadwal itu seiring dengan persaingan yang kuat antara Beijing dan Washington.

Sumber militer lain mengatakan kepada South China Morning Post bahwa uji coba akan mencakup fungsi dasar kapal, termasuk kekuatan, kontrol kerusakan, sistem radar dan komunikasi, serta pemeriksaan kebocoran.

Kapal yang akan diuji coba, lanjut sumber tersebut, diperkirakan tidak akan berlayar jauh pada pelayaran pertamanya. Kemungkinan hanya tinggal di Teluk Bohai.

Liu Zheng, Ketua Industri Perkapalan Dalian, menegaskan bulan lalu bahwa kapal induk baru sudah siap untuk memulai uji coba laut.

Kapal Type OO1A seberat 70.000 ton diluncurkan pada bulan April tahun lalu dan diperkirakan akan bergabung dengan Angkatan Laut China paling cepat akhir tahun ini, jauh sebelum targetnya awal 2019.

Type 001A merupakan kapal Admiral Kuznetsov-class yang telah dipugar. Moda militer raksasa baru Beijing ini diklaim mampu mengangkut hingga 35 pesawat jet tempur dan bobotnya 70.000 ton ketika terisi penuh.

Ambisi Beijing untuk mempercepat operasional kapal induk terbarunya ini seiring dengan situasi krisis di Laut China Selatan. Seperti diketahui, Beijing mengklaim hampir seluruh kawasan laut tersebut dan bersengketa dengan sejumlah negara Asia yang juga memiliki klaim di kawasan yang sama.

Negara kekuatan dunia lainnya, terutama Amerika Serikat, juga memprotes klaim Beijing atas kawasan laut tersebut. Washington yang kerap mengoperasikan kapal induk dan beberapa kapal perang di dekat kawasan sengketa tersebut menilai klaim China bisa menghilangkan kebebasan navigasi di kawasan laut internasional.

"Ada tekanan eksternal yang berkembang bagi China untuk mempercepat pengembangan kapal induknya sehingga menjadi kekuatan utama angkatan laut, terutama sejak Amerika Serikat meningkatkan penyebarannya di Asia," kata Ni Lexiong, seorang ahli angkatan laut di Shanghai University of Political Science and Law.

"Tapi China masih 10 hingga 20 tahun lagi dan Amerika Serikat dalam kompetisi ini," ujar Lexiong.

Terbaru, kapal induk Amerika Serikat, USS Gerald R Ford yang memiliki berat sekitar 100.000 ton dan dapat menampung lebih dari 75 pesawat, beroperasi di kawasan Laut China Selatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)