Pentagon Prihatin China Gelar Latihan Militer di LCS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinannya terhadap latihan militer yang dilakukan China di Laut China Selatan (LCS). Departemen Pertahanan AS mengatakan hal itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.
"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/7/2020).
China pekan lalu mengumumkan mereka telah merencanakan latihan militer selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China. (Baca: ASEAN dan China Berseteru, Dua Kapal Induk AS Unjuk Kekuatan )
"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," sambung pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat China.
AS menuduh China melakukan militerisasi di Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asianya yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang banyak.
China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi miliknya. Namun Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim wilayah itu, di mana kawasan itu menjadi lalu lintas perdagangan senilai sekitar USD3 triliun. (Baca: Pompeo: Penyelesaian Isu Laut China Selatan Harus Sesuai Hukum Internasional )
"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/7/2020).
China pekan lalu mengumumkan mereka telah merencanakan latihan militer selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China. (Baca: ASEAN dan China Berseteru, Dua Kapal Induk AS Unjuk Kekuatan )
"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," sambung pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat China.
AS menuduh China melakukan militerisasi di Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asianya yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang banyak.
China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi miliknya. Namun Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim wilayah itu, di mana kawasan itu menjadi lalu lintas perdagangan senilai sekitar USD3 triliun. (Baca: Pompeo: Penyelesaian Isu Laut China Selatan Harus Sesuai Hukum Internasional )
(ber)