Dekati Kepulauan Paracel, China Kirim Peringatan ke Kapal Berpeluru Kendali AS

Kamis, 20 Januari 2022 - 17:49 WIB
loading...
Dekati Kepulauan Paracel, China Kirim Peringatan ke Kapal Berpeluru Kendali AS
China menyatakan mengirim peringatan untuk mengusir kapal perusak berpeluru kendali AS, USS Benfold, dari Kepulauan Paracel di Laut China Selatan. Foto/Reuters
A A A
BEIJING - China pada Selasa lalu mengerahkan aset angkatan laut dan udaranya meresponsoperasi kebebasan navigasi yang dilakukan oleh kapal perusak berpeluru kendali Amerika Serikat (AS), USS Benfold, di Laut China Selatan .

Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China melaporkan kapal kelas Arleigh Burke AS itu secara ilegal memasuki daerah dekat Kepulauan Paracel, yang Beijing sebut Kepulauan Xisha dan mengklaim berada di bawah kedaulatannya.

"Komando mengirim angkatan laut dan udara untuk mengikuti dan akhirnya memperingatkan kapal perang Amerika," kata juru bicara Komando Teater Selatan PLA Kolonel Tian Junli seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (20/1/2022).



Dia mengatakan perjalanan kapal perang AS melanggar kedaulatan dan keamanan China. Ia pun memperingatkan bahwa kecuali Washington menghentikan kegiatan seperti itu, AS akan menanggung konsekuensi serius dari peristiwa yang tidak terduga.

Angkatan Laut AS tidak segera mengomentari operasi tersebut, menurut Reuters, tetapi mengatakan akan segera merilis pernyataan.

Kapal perang USS Benford sebelumnya dikerahkan untuk melakukan operasi kebebasan navigasi (FONOP) pada awal September 2021 di dekat Mischief Reef yang diperebutkan, yang menjadi sasaran upaya reklamasi tanah besar-besaran oleh China.



PLA pada saat itu juga melaporkan membuat kapal perang AS meninggalkan perairan yang diklaimnya.

Laut China Selatan adalah salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia, dan China menganggapnya penting untuk keamanan nasionalnya. Berbagai pulau di sana diklaim oleh kekuatan regional, antara lain Cina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.

AS tidak mendukung klaim negara mana pun dan secara rutin meluncurkan FONOP untuk menantang pernyataan kedaulatan Beijing di perairan tersebut.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)