Winnie Mandela, Mantan Istri Nelson Mandela yang Kontroversial Meninggal

Selasa, 03 April 2018 - 07:59 WIB
Winnie Mandela, Mantan...
Winnie Mandela, Mantan Istri Nelson Mandela yang Kontroversial Meninggal
A A A
JOHANNESBURG - Winnie Mandela, 81, mantan istri Nelson Mandela sang pahlawan anti-apartheid Afrika Selatan, telah meninggal dunia pada hari Senin waktu setempat. Winnie dikenal sebagai tokoh kontroversial, yakni awalnya dipuji sebagai "Ibu" untuk Afrika Selatan yang baru, namun berubah menjadi seorang ideolog kejam dan dituduh Korupsi.

Dalam upaya membentuk negara demokrasi yang stabil, metodenya yang tanpa kompromi dan penolakan untuk memaafkan sangat kontras dengan rekonsiliasi yang diemban oleh mantan suaminya, Nelson Mandela. Kontradiksi ini telah menghancurkan perkawinannya dengan Mandela dan menghancurkan penghargaan mulia yang diberikan publik di negara Afrika tersebut.

Winnie memilih menjadi aktivis yang mempertahankan dukungan nasionalis kulit hitam radikal sampai akhir hayatnya.

Dalam usia senja, Winnie yang memakai nama "Madikizela-Mandela", seperti dikutip Reuters, Selasa (3/4/2018), meninggal pada hari Senin di usia 81 tahun.

Momen baik yang paling dikenal adalah ketika dia dia berjalan bergandengan tangan dengan Nelson Mandela keluar dari penjara Victor Verster di Cape Town pada 11 Februari 1990. Sejak itu, Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.

Tetapi bagi Madikizela-Mandela, berakhirnya apartheid menandai dimulainya serangkaian masalah hukum dan politik yang disertai dengan kisah-kisah kehidupan glamornya. Ulahnya yang keliru terus membuatnya menjadi sorotan publik.

Dia terlibat pembunuhan aktivis Stompie Seipei, yang ditemukan di dekat rumahnya di Soweto dengan tanda luka gorokan di leher. Dia dinyatakan bersalah pada tahun 1991 atas penculikan dan menyerang anak berusia 14 tahun karena dia dicurigai sebagai informan.

Dia pernah dihukum enam tahun penjara dan dikurangi ketika dia mengajukan denda.

Winnie dan Mandela berpisah pada tahun 1992. Reputasinya menurun lebih jauh ketika Mandela memecatnya dari kabinet pada tahun 1995 atas tuduhan korupsi. Pasangan itu bercerai setahun kemudian. Sejak itu, Winnie mengadopsi nama keluarga Madikizela-Mandela.

Saat muncul di Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC) yang dibentuk untuk mengungkap kekejaman yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam perjuangan anti-apartheid, Madikizela-Mandela menolak menyesal atas penculikan dan pembunuhan yang dilakukan atas namanya.

Namun, dia akhirnya membuat pengakuan bersalah di hadapan ketua TRC, Uskup Agung Desmond Tutu. Dalam laporan akhir, TRC memutuskan bahwa Madikizela-Mandela bertanggung jawab secara politik dan moral atas pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan oleh Mandela United Football Club (MUFC), kelompok yang beraksi atas nama Winnie.

Empat tahun kemudian, Winnie kembali dibawa ke pengadilan dengan tuduhan penipuan dan pencurian terkait dengan skema pinjaman bank yang rumit.

"Di suatu tempat kelihatannya ada yang tidak beres," kata pejabat pengadilan Peet Johnson ketika Winnie dihukum lima tahun penjara. Hukuman batal setelah dia mengajukan banding. "Anda harus memberi contoh untuk kita semua," ujar Johnson kala itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7697 seconds (0.1#10.140)