Rentetan Aksi Teror di Prancis dalam Beberapa Tahun Terakhir

Sabtu, 24 Maret 2018 - 12:03 WIB
Rentetan Aksi Teror...
Rentetan Aksi Teror di Prancis dalam Beberapa Tahun Terakhir
A A A
PARIS - Prancis kembali diguncang aksi teror. Seorang pria bersenjata menembaki petugas polisi pada Jumat waktu setempat. Tidak berhenti sampai disitu, pelaku juga nekat melakukan penyanderaan di sebuah supermarket sebelum ditembak mati oleh polisi.

Baca Juga: Serangan Teror Guncang Prancis, 4 Orang Tewas, 12 Luka

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan dan penyanderaan tersebut. Klaim tersebut disebarkan media propagandanya, Amaq. Meski ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Tebres, namun tak ada bukti yang mendukung klaim kelompok tersebut.

Baca Juga: ISIS Klaim Serangan dan Penyanderaan di Prancis

Aksi teror di wilayah sekitar Toulouse ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kekerasan ekstrimis lain di Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Terhitung sejak tahun 2011, sudah terjadi 11 aksi teror yang mengguncang Negeri Mode itu.

Berikut adalah sejumlah aksi teror yang terjadi di Prancis seperti dikutip dari AP, Sabtu (24/3/2018).

2 November 2011: Kantor media Charlie Hebdo di Paris dibakar setelah majalah satir itu membuat sampul yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang terluka dalam kejadian tersebut.

Maret 2012: Seorang pria bersenjata yang mengklaim mempunyai hubungan dengan al-Qaida membunuh tiga anak sekolah Yahudi, seorang rabi dan tiga pasukan terjun payung di Toulouse, Prancis selatan.

7-9 Januari 2015: Kantor majalah satir Charlie Hebdo kembali di serang. Serangan juga terjadi di toko makanan halal meninggalkan 17 korban tewas. Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. AQAP mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas kartun Charlie Hebdo tentang Nabi Muhammad SAW.

13 November 2015: ekstrimis yang terkait ISIS menyerang aula konser Bataclan, stadion olahraga nasional Perancis dan tempat lain di seluruh Paris, menewaskan 130 orang.

14 Juli 2016: Seorang pengemudi menabrakkan truknya kepada orang-orang yang merayakan Hari Bastille di Nice, menewaskan 86 orang.

26 Juli 2016: Seorang pendeta Prancis berusia 85 tahun, Jacques Hamel, dibunuh di Rouen ketika dua ekstremis Islam berusia 19 tahun menggorok lehernya saat merayakan Misa.

3 Februari 2017: Seorang pria Mesir yang bersenjata parang berteriak, "Allahu akbar!" menyerang tentara Prancis yang menjaga Museum Louvre di Paris, dan melukai salah satunya.

18 Maret 2017: Seorang laki-laki melukai seorang petugas polisi dengan pistol, lalu menyerang tentara di Bandar Udara Orly Paris sambil mengacungkan pistol dan berteriak bahwa ia ingin membunuh dan kemudian mati demi Allah.

20 April 2017: Seorang pria bersenjata menembak dan membunuh seorang perwira polisi di Paris Champs-Elysees dalam serangan yang diklaim oleh kelompok ISIS.

1 Juni 2017: Seorang mahasiswa doktoral Aljazair menggunakan palu untuk menyerang polisi yang berpatroli di depan Katedral Notre Dame. Dia telah menyatakan kesetiaannya kepada ISIS.

9 Agustus 2017: Seorang pengemudi BMW menabrakan mobilnya ke sekelompok tentara di pinggiran kota Paris, melukai enam dari mereka.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)