Jet AS Tewaskan 300 Tentara Bayaran Rusia, Kremlin: Tak Ada Info Baru
A
A
A
MOSKOW - Kremlin pada hari Jumat (16/2/2018) mengatakan bahwa tidak ada informasi baru mengenai kontraktor militer Rusia yang terbunuh di Suriah.
Pernyataan Kremlin ini sebagai tanggapan atas laporan Reuters yang menyatakan sekitar 300 tentara bayaran Rusia tewas oleh serangan udara jet tempur Amerika Serikat (AS) di Suriah pekan lalu.
”Kami tidak memiliki informasi baru, kami telah mengatakan semua yang harus kami katakan mengenai hal ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui telepon.
Baca Juga: Jet AS Hancurkan Tank dan Tewaskan Ratusan Tentara Bayaran Rusia
Pada hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan mungkin lima warga Rusia berada di antara ratusan korban tewas oleh serangan udara AS pada 7 Februari 2018 di wilayah Provinsi Deir ez-Zour, Suriah.
Selain menimbulkan korban jiwa, serangan tersebut dilaporkan juga menghancurkan tank T-72 Rusia dalam sekejap. AS mengatakan bahwa serangannya merupakan tindakan ”pembelaan diri” setelah basis militernya yang dibangun untuk membantu pasukan Kurdi dalam melawan ISIS diserang para petempur loyalis rezim Suriah.
”Menurut informasi awal, kita bisa berbicara tentang kematian lima orang, mungkin warga negara Rusia, sebagai hasil dari sebuah konfrontasi bersenjata yang penyebabnya sedang diperiksa,” kata Zakharova.
Baca Juga: Jet AS Disebut Tewaskan Ratusan Tentara Bayaran Rusia, Ini Respons Moskow
Pejabat Rusia tersebut menegaskan bahwa mereka yang tewas dalam bentrokan tersebut bukanlah anggota angkatan bersenjata Rusia. Meski begitu, ini merupakan yang pertama kalinya petempur Rusia terbunuh dalam serangan udara AS di Suriah.
Tentara bayaran Rusia yang dilaporkan terbunuh itu diduga dari kontraktor militer swasta Wagner. Kontraktor ini telah menyediakan ribuan tentara bayaran untuk membantu pemerintah Assad.
Pernyataan Kremlin ini sebagai tanggapan atas laporan Reuters yang menyatakan sekitar 300 tentara bayaran Rusia tewas oleh serangan udara jet tempur Amerika Serikat (AS) di Suriah pekan lalu.
”Kami tidak memiliki informasi baru, kami telah mengatakan semua yang harus kami katakan mengenai hal ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui telepon.
Baca Juga: Jet AS Hancurkan Tank dan Tewaskan Ratusan Tentara Bayaran Rusia
Pada hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan mungkin lima warga Rusia berada di antara ratusan korban tewas oleh serangan udara AS pada 7 Februari 2018 di wilayah Provinsi Deir ez-Zour, Suriah.
Selain menimbulkan korban jiwa, serangan tersebut dilaporkan juga menghancurkan tank T-72 Rusia dalam sekejap. AS mengatakan bahwa serangannya merupakan tindakan ”pembelaan diri” setelah basis militernya yang dibangun untuk membantu pasukan Kurdi dalam melawan ISIS diserang para petempur loyalis rezim Suriah.
”Menurut informasi awal, kita bisa berbicara tentang kematian lima orang, mungkin warga negara Rusia, sebagai hasil dari sebuah konfrontasi bersenjata yang penyebabnya sedang diperiksa,” kata Zakharova.
Baca Juga: Jet AS Disebut Tewaskan Ratusan Tentara Bayaran Rusia, Ini Respons Moskow
Pejabat Rusia tersebut menegaskan bahwa mereka yang tewas dalam bentrokan tersebut bukanlah anggota angkatan bersenjata Rusia. Meski begitu, ini merupakan yang pertama kalinya petempur Rusia terbunuh dalam serangan udara AS di Suriah.
Tentara bayaran Rusia yang dilaporkan terbunuh itu diduga dari kontraktor militer swasta Wagner. Kontraktor ini telah menyediakan ribuan tentara bayaran untuk membantu pemerintah Assad.
(mas)