Pasukan AS Tewaskan Dua Pentolan ISIS dalam Serangan di Suriah

Selasa, 13 Desember 2022 - 00:30 WIB
loading...
Pasukan AS Tewaskan...
Pasukan AS Tewaskan Dua Pentolan ISIS dalam Serangan di Suriah
A A A
BEIRUT - Pasukan Amerika Serikat (AS) membunuh dua "pejabat" Daesh ( ISIS ) dalam serangan semalam di Suriah timur. Hal itu diungkapkan Komando Pusat AS, Minggu (11/12/2022).

“Pasukan melakukan serangan helikopter yang sukses di Suriah timur pada pukul 02:57 (2357 GMT), menewaskan dua pejabat Daesh (ISIS)," kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan lokasi yang lebih spesifik, seperti dikutip dari Arab News.



Ini mengidentifikasi salah satu dari mereka yang terbunuh sebagai "Anas," seorang "pejabat provinsi Suriah" ISIS yang terlibat dalam "perencanaan dan operasi fasilitasi di Suriah timur," menurut pernyataan itu.

Observatorium Suriah untuk pemantau perang Hak Asasi Manusia mengatakan itu adalah operasi anti-Daesh yang "paling menonjol" selama setidaknya tiga minggu terakhir.

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan, unit anti-terorisme Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi juga mengambil bagian dalam operasi hari Minggu, mengidentifikasi desa Al-Zor di provinsi Deir Ezzor timur sebagai daerah sasaran.

CENTCOM menyebutnya sebagai "operasi sepihak", menambahkan bahwa "penilaian awal menunjukkan tidak ada warga sipil yang terbunuh atau terluka".



AS mendukung SDF, yang merupakan pasukan de facto Kurdi di Suriah utara dan memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayah Suriahnya pada tahun 2019. Ratusan tentara Amerika tetap berada di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan sisa-sisa ISIS.

Turki mengatakan, pihaknya melancarkan serangan terhadap posisi pejuang Kurdi di Suriah utara dan Irak pada 20 November setelah pemboman mematikan di Istanbul bulan lalu yang dituding dilakukan oleh kelompok Kurdi.

Ankara mengatakan telah menyerang posisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF tetapi dianggap Ankara sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Krisis Telur, Tren Menyewa...
Krisis Telur, Tren Menyewa Ayam Senilai Rp8,2 Juta Jadi Solusi
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Rusia dan AS Sepakati...
Rusia dan AS Sepakati Daftar Fasilitas Energi untuk Gencatan Senjata dengan Ukraina
Ribuan Orang Protes...
Ribuan Orang Protes Proyek Hotel Menantu Trump di Serbia
AS dan Rusia 12 Jam...
AS dan Rusia 12 Jam Rundingkan Gencatan Senjata Ukraina, Apa Hasilnya?
Kumpulkan Kekuatan Militer...
Kumpulkan Kekuatan Militer dan Pesawat Pembom di Diego Garcia, AS Diduga Bersiap Serang Iran
Hamas Serahkan 4 Jenazah...
Hamas Serahkan 4 Jenazah Sandera ke Israel
Rekomendasi
Oknum Anggota TNI AL...
Oknum Anggota TNI AL Pelaku Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru Kalsel Ditangkap
Peran Surveyor Indonesia...
Peran Surveyor Indonesia Menjaga Keselamatan dan Konektivitas Mudik 2025
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Kamis 27 Maret 2025/27 Ramadan 1446 H
Berita Terkini
4 Alasan Neokolonialisme...
4 Alasan Neokolonialisme Barat di Afrika Hancur, Salah Satunya Membeli Uranium dengan Harga Murah
51 menit yang lalu
10 Negara dengan Kekuatan...
10 Negara dengan Kekuatan Militer Terlemah, Banyak yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
2 jam yang lalu
4 Anggota NATO yang...
4 Anggota NATO yang Tidak Pro-Israel
3 jam yang lalu
Siapa Iwao Hakamada?...
Siapa Iwao Hakamada? Napi Jepang yang Dapat Ganti Rugi Rp24 Miliar setelah Dipenjara 46 Tahun
4 jam yang lalu
Krisis Telur, Tren Menyewa...
Krisis Telur, Tren Menyewa Ayam Senilai Rp8,2 Juta Jadi Solusi
6 jam yang lalu
Presiden Zelensky Tuding...
Presiden Zelensky Tuding Rusia Memanipulasi Perjanjian Gencatan Senjata di Arab Saudi
8 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved