Tentara Suriah Nyaris Masuk Afrin untuk Perangi Tentara Turki

Jum'at, 16 Februari 2018 - 14:55 WIB
Tentara Suriah Nyaris Masuk Afrin untuk Perangi Tentara Turki
Tentara Suriah Nyaris Masuk Afrin untuk Perangi Tentara Turki
A A A
DAMASKUS - Tentara Suriah dilaporkan nyaris masuk wilayah Afrin yang dikendalikan milisi Kurdi untuk melawan operasi militer Turki. Namun, pengerahan tentara Presiden Bashar al-Assad itu batal karena kesepakatan antara rezim Suriah dan Kurdi rusak.

Milisi Kurdi yang tertekan oleh agresi Turki dengan kode “Operation Olive Branch” awalnya meminta tentara Assad agar masuk ke Afrin. Namun, pada akhirnya pemerintah Suriah menolak permintaan itu karena milisi Kurdi menolak kesepakatan untuk meletakan senjata.

Sekadar diketahui, milisi Kurdi di Afrin merupakan bagian dari kelompok oposisi Suriah. Namun, oleh Turki milisi Kurdi dinyatakan sebagai kelompok teroris.

Kegagalan kesepakatan antara kubu Kurdi—Unit Perlindungan Rakyat (YPG)—dan rezim Assad itu diungkap sumber militer Suriah kepada Russia Today Arab, yang dilansir Jumat (16/2/2018).

Kantor berita Lebanon, Al-Masdar, juga melaporkan hal serupa. Kesepakatan yang berpotensi menjadi titik kritis dalam konflik tersebut, dibatalkan karena orang-orang Kurdi menolak untuk berpisah dengan senjata yang mereka gunakan untuk menangkis serangan Turki.

Kendati demikian, ada laporan media lain yang menyatakan kesepakatan itu tercapai, namun tidak ada rincian terkait pengerahan tentara Suriah di Afrin.

Stasiun televisi Al Mayadeen melaporkan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah mengonfirmasi “sumber lapangan secara eksklusif” bahwa tentara Suriah telah setuju bergerak ke Afrin guna mengusir serangan Turki.

Seorang sumber yang dikutip oleh Sputnik juga mengonfirmasi laporan tersebut. Sumber itu mengatakan bahwa tentara Suriah akan dikirim ke perbatasan Suriah-Turki itu dalam beberapa hari ke depan.

Jika pengerahan tentara Assad itu benar, maka konflik langsung antara pasukan Turki dan Suriah berpotensi pecah untuk pertama kali.

Pemerintah Damaskus belum mengomentari laporan tersebut. Pada hari Rabu, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Fayssal Mikdad meminta orang-orang Kurdi dan Arab di area invasi Turki untuk mengumpulkan kekuatan mereka dalam menghadapi agresi tersebut. ”Afrin bagian integral dari Republik Arab Suriah,” katanya.

”Kami menegaskan bahwa Angkatan Darat Arab Suriah membela setiap inci wilayah Suriah dan Suriah akan kembali bersatu seperti sepanjang sejarah,” kata Mikdad, seperti dikutip kantor berita negara Suriah, SANA. Namun, dia enggan berkomentar terkait kepastian angkatan bersenjata Suriah akan bergerak masuk Afrin.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5616 seconds (0.1#10.140)