Turki Siapkan Aksi Militer untuk Libas Milisi Kurdi Suriah

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 08:25 WIB
loading...
Turki Siapkan Aksi Militer untuk Libas Milisi Kurdi Suriah
Presiden Turki, Tayyip Erdogan. FOTO/Reuters
A A A
ANKARA - Turki sedang mempersiapkan kemungkinan aksi militer lebih lanjut terhadap milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) di Suriah utara. Langkah itu akan diambil jika pembicaraan tentang masalah tersebut dengan AS dan Rusia gagal.

Sebelumnya, Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, bahwa Ankara bertekad untuk menghilangkan ancaman yang berasal dari Suriah utara. Ia juga menegaskan, serangan milisi YPG Kurdi yang menewaskan dua personel polisi Turki adalah "hal terakhir".



Turki menyatakan, polisi di wilayah Azaz Suriah terkena serangan peluru kendali pada akhir pekan lalu, yang diluncurkan dari Tel Rifaat oleh YPG Kurdi. Oleh Ankara, kelompok ini dianggap sebagai kelompok teroris yang terkait erat dengan gerilyawan yang memerangi pemberontakan puluhan tahun di Turki tenggara.

"Sangat penting bahwa daerah-daerah, terutama wilayah Tel Rifaat, dari mana serangan terus-menerus dilakukan terhadap kami, dibersihkan," kata seorang pejabat senior Turki kepada Reuters, Jumat (15/10/2021).

Pasukan Turki telah meluncurkan tiga serangan dalam lima tahun terakhir. Mereka berhasil merebut ratusan kilometer jalur perbatasan dan mendorong YPG Kurdi sekitar 30 km ke utara Suriah.



Waktu dan sifat dari tindakan militer Turki selanjutnya belum jelas. Pejabat itu mengatakan, militer dan badan intelijen nasional MIT sedang melakukan persiapan. "Keputusan untuk ini telah diambil dan koordinasi yang diperlukan akan dilakukan dengan negara-negara tertentu. Hal ini akan dibahas dengan Rusia dan AS,” lanjutnya.

Para pejabat mengatakan, Erdogan akan membahas masalah ini dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak G20 di Roma pada akhir Oktober mendatang. Dijadwalkan pula, Erdogan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pembicaraan dengan Biden.

Pejabat lain mengatakan, YPG Kurdi harus didorong mundur setidaknya 30 km. Ia mencatat, bahwa Rusia sepenuhnya mengendalikan daerah-daerah dari mana serangan baru-baru ini datang, bersama dengan beberapa elemen Iran.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)