AS Hentikan Bantuan Keamanan untuk Pakistan

Jum'at, 05 Januari 2018 - 05:41 WIB
AS Hentikan Bantuan...
AS Hentikan Bantuan Keamanan untuk Pakistan
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya menghentikan bantuan keamanan ke Pakistan sampai Islamabad mengambil tindakan terhadap kelompok Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani. Menurut seorang pejabat, bantuan keamanan itu bernilai lebih dari USD255 juta.

Sebelumnya, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa uang tersebut dapat dicairkan jika Islamabad mengambil tindakan tegas terhadap kelompok tersebut. Ia juga mengatakan pengecualian bisa dilakukan pada hukuman tersebut.

"Hari ini kita bisa memastikan bahwa kita menghentikan bantuan keamanan hanya ke Pakistan saat ini sampai pemerintah Pakistan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok termasuk Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani. Kami menganggap mereka mengganggu kawasan dan juga menargetkan personil AS," juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert seperti dilansir dari Reuters, Jumat (5/1/2018).

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu mencerminkan rasa frustrasi Trump bahwa Pakistan tidak berbuat lebih banyak terhadap kedua kelompok tersebut. Kedua kelompok itu telah lama menggunakan tempat-tempat suci di Pakistan untuk melancarkan serangan di negara tetangga Afghanistan yang telah membunuh pasukan AS, Afghanistan dan lainnya.

Departemen Luar Negeri menolak untuk mengatakan dengan tepat berapa banyak bantuan akan dihentikan, dengan mengatakan bahwa jumlah tersebut masih dihitung dan mencakup pendanaan dari Departemen Luar Negeri dan Pertahanan.

Namun, pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa bantuan yang baru dihentikan, yang mencakup pengalihan peralatan militer serta penggantian untuk operasi kontraterorisme Pakistan, akan berjumlah lebih dari USD255 juta.

Awal tahun ini Amerika Serikat menangguhkan USD255 juta terpisah dalam apa yang disebut pembiayaan militer asing, yang mendanai pembelian perangkat keras, pelatihan dan dinas militer AS.

"Ini di atas USD255 juta," kata pejabat AS, berbicara kepada wartawan yang tidak mau disebut namanya, merujuka jumlah bantuan yang baru dihentikan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8895 seconds (0.1#10.140)