Gajah Liar Mengamuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak-injak

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 23:34 WIB
Gajah Liar Mengamuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak-injak
Gajah Liar Mengamuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak-injak
A A A
DHAKA - Empat pengungsi Rohingya tewas diinjak sekelompok gajah yang mengamuk menyusuri area hutan di selatan Bangladesh. Menurut polisi setempat korban, seorang wanita dan tiga anak-anak, sedang membangun tempat penampungan sementara di kamp Balukhali di distrik Cox's Bazar.

Dua orang lainnya juga terluka dalam serangan kedua oleh gajah liar di daerah tersebut. Sebelumnya, seorang anak laki-laki berusia dua tahun dan seorang pria tua juga tewas diinjak-injak sampai mati saat tidur di tempat penampungan mereka bulan lalu.

Menurut Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam, Cox's Bazar adalah rumah bagi 78 gajah liar di Bangladesh, dan lokasi dari delapan rute yang ditunjuk tempat mereka berkeliaran.

Setelah kematian terakhir, IOM Bangladesh, badan migrasi PBB di negara ini, men-tweet gambar udara seekor gajah yang terlihat saat melakukan survei di lokasi.

Ketika tentara Myanmar memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya ke Bangladesh, pemerintah negara itu telah dipaksa untuk membersihkan 3.000 hektar hutan di wilayah tersebut untuk memberi jalan bagi tempat penampungan dan kamp sementara. Sampai 7 Oktober, menurut IOM, 519 ribu pengungsi telah tiba di Bangladesh.

profesor di Institut Ilmu Pengetahuan Hutan dan Lingkungan Universitas Chitagong, AHM Raihan Sarkar mengatakan bahwa pohon yang ditebang membuat bingung gajah-gajah tersebut. Hal ini menyebabkan mereka berkeliaran di dekat permukiman manusia.

"Jika jalan mereka terhalang, gajah-gajah itu akan dipaksa memasuki wilayah yang belum dipetakan. Ini juga menyebabkan perubahan perilaku," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (14/10/2017).

Seorang pejabat kehutanan di kabupaten Cox's Bazar mengatakan bahwa insiden yang melibatkan hewan dan pengungsi tak terelakkan karena kamp-kamp telah dibangun di daerah di mana gajah telah berkeliaran selama berabad-abad.

"Ini adalah lahan hutan cadangan yang sering dikunjungi oleh gajah Asia liar sepanjang waktu," katanya, yang tidak mau disebut namanya.

Pada hari Jumat, Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, mengumumkan rencana untuk mendirikan sebuah badan guna membantu orang-orang Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine yang paling barat. Suu Kyi, peraih Nobel, telah dikritik setelah gagal mengecam tindakan brutal terhadap Rohingya oleh pasukan militer Myanmar.

Baca Juga: Suu Kyi Tetapkan Rencana Bantuan untuk Muslim Rohingya
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6027 seconds (0.1#10.140)