Polisi Malaysia: Pembunuhan 5 Warga Myanmar Tak Terkait Rohingya

Selasa, 10 Januari 2017 - 16:20 WIB
Polisi Malaysia: Pembunuhan...
Polisi Malaysia: Pembunuhan 5 Warga Myanmar Tak Terkait Rohingya
A A A
KUALA LUMPUR - Kepala polisi Selangor, Malaysia, Abdul Samah Mat, menyangkal jika kasus pembunuhan lima pekerja asal Myanmar di Serdang, Selangor, terkait dengan krisis Muslim Rohingya di Myanmar. Pemerintah Myanmar telah mengeluarkan peringatan bagi warganya di Malaysia untuk berhati-hati setelah kasus pembunuhan lima pekerja tersebut.

Menurut Abdul Samah, pembunuhan lima pekerja Myanmar itu dipicu perselisihan dua kelompok yang sebelumnya terjadi di Myanmar. Perselisihan, kata dia, memuncak saat kedua kelompok bertemu di Malaysia.

”Kami berada di tengah-tengah penyelidikan dan sejauh ini tidak ada hubungannya antara kasus ini dengan apa yang terjadi dengan (warga) Rohingya di Myanmar,” katanya, Selasa (10/1/2017).

Dia mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan ruang dan waktu bagi polisi Malaysia untuk menuntaskan penyelidikan kasus ini.

Baca:
Myanmar Cemas setelah 5 Pekerjanya Dibunuh di Malaysia


Abdul Samah meyakinkan pemerintah Myanmar bahwa semua warga negara mereka di Malaysia diperlakukan secara adil dan diberikan perhatian yang sama sebagai warga Malaysia pada umumnya.

”Tidak perlu untuk menciptakan ketegangan karena akan membuat situasi lebih buruk,” ujarnya, seperti dikutip Free Malaysia Today.

Seperti diberitakan sebelumnya, para penyerang bertopeng dan bersenjata pedang telah menyerang sekelompok pekerja Myanmar setelah mereka meninggalkan pabrik di Serdang. Empat korban tewas di tempat, sedangkan satunya lagi meninggal di rumah sakit. Korban keenam mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Myanmar merespons kematian lima warganya di Malaysia dengan cepat. Menteri Buruh, Imigrasi dan Kependudukan, U Myo Aung, mengatakan, bahwa meskipun kasus itu diklaim tak terkait dengan krisis Rohingya, pemerintah Myanmar tetap melarang warganya yang akan pergi ke Malaysia.

Larangan itu sejatinya sudah dikeluarkan bulan lalu, setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ikut demo besar-besaran di Kuala Lumpur untuk membela warga Muslim Rohingya yang ditindas militer Myanmar. Najib saat itu menyebut militer Myanmar melakukan genosida terhadap warga Muslim Rohingya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0656 seconds (0.1#10.140)