AS Perpanjang Sanksi 10 Tahun, Iran Ancam Membalas

Sabtu, 03 Desember 2016 - 04:50 WIB
AS Perpanjang Sanksi...
AS Perpanjang Sanksi 10 Tahun, Iran Ancam Membalas
A A A
TEHERAN - Pemerintah Iran mengancam akan membalas tindakan Kongres Amerika Serikat (AS) yang memperpanjang sanksi terhadap Teheran selama 10 tahun. Iran menganggap tindakan Kongres AS sudah melanggar kesepakatan nuklir.

Kongres AS memutuskan untuk memperpanjang pemberlakukan undang-undang bernama “Iran Sanctions Act” (ISA) selama 10 tahun. ISA pertama kali diadopsi pada tahun 1996 untuk menghukum Iran atas dugaan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir.

Kongres AS dengan suara bulat mengesahkan perpanjangan ISA pada hari Kamis lalu. Para pejabat AS mengatakan perpanjangan ISA tidak akan melanggar perjanjian nuklir. Perjanjian itu memerintahkan Iran untuk mengekang program nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi atau embargo ekonomi.

Para pejabat senior Iran menegaskan bahwa tindakan Kongres AS sebagai pelanggaran terang-terangan atas perjanjian nuklir yang disepakati Iran dengan enam negara kekuatan dunia (AS, Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman).

Kepala Energi Nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, yang memainkan peran sentral dalam tercapainya kesepakatan nuklir, merupakan salah satu pejabat yang menegaskan pelanggaran yang sudah dilakukan AS. ”Kami memantau perkembangan,” katanya, yang disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran.”Jika mereka menerapkan ISA, Iran akan mengambil tindakan yang sesuai,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/12/2016).

Kesepakatan nuklir Iran juga dalam bahaya setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan membatalkan kesepakatan itu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan bahwa perpanjangan sanksi yang dilakukan AS akan dilihat Teheran sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan nuklir.

”Iran telah menunjukkan komitmennya untuk mematuhi perjanjian internasional, tapi kami juga siap untuk setiap skenario yang mungkin terjadi. Kami siap untuk tegas melindungi hak-hak bangsa dalam keadaan apapun,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi dalam komentar yang dilansir kantor berita negara, IRNA.
(mas)
Berita Terkait
Iran Akan Pertimbangkan...
Iran Akan Pertimbangkan Negosiasi Langsung dengan Amerika Serikat
Diplomat dari Lima Negara,...
Diplomat dari Lima Negara, Tanpa AS, Lanjutkan Perundingan Nuklir Iran
Iran: AS Jadikan Protes...
Iran: AS Jadikan Protes Mahsa Amini Alat Konsesi Perundingan Nuklir
Trump Surati Pemimpin...
Trump Surati Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei, Desak Perundingan Nuklir
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
Iran Siap Lanjutkan...
Iran Siap Lanjutkan Perundingan Nuklir jika AS Cabut Sanksi dalam Setahun
Berita Terkini
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
25 menit yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
52 menit yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
1 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
2 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
2 jam yang lalu
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
3 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved