Fidel Castro Wafat, Pemimpin Dunia Ucapkan Belasungkawa

Minggu, 27 November 2016 - 01:59 WIB
Fidel Castro Wafat, Pemimpin Dunia Ucapkan Belasungkawa
Fidel Castro Wafat, Pemimpin Dunia Ucapkan Belasungkawa
A A A
HAVANA - Sejumlah pemimpin dunia menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro. Fidel Castro meninggal pada Jumat kemarin dalam usia 90 tahun.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut Castro adalah sosok yang menginspirasi bagi banyak negara dan sejumlah orang. Ia adalah sosok berpengaruh bagi masyarakat internasional.

"Dia telah membuat kontribusi besar dalam membangun dan mengembangkan hubungan Rusia-Kuba, kerjasama strategis di semua bidang," kata Kremlin mengutip ucapan belasungkawa Putin melalui telegram kepada Raul Castro seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/11/2016).

Ucapan belasungkawa juga datang presiden China Xi Jinping. "China telah kehilangan kawan dekat dan teman yang tulus," kata Jinping. Jinping pun memuji Castro atas kontribusinya terhadap perkembangan komunisme baik di Kuba dan di seluruh duni.

Sementara Presiden Prancis, Francois Hollande berduka karena kehilangan seorang tokoh besar di panggung dunia. Ia menyambut baik pemulihan hubungan antara Havana dan Washington, sambil mengingatkan kekhawatiran atas hak asasi manusia di bawah rezim Castro.

"Prancis, yang mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di Kuba, telah sama-sama menantang embargo AS terhadap Kuba, dan Perancis senang melihat kedua negara kembali membangun dialog dan hubungan yang terbuka antara mereka," tambah pemimpin partai Sosialis.

Hollande bertemu Fidel Castro pada bulan Mei 2015 selama kunjungan yang pertama oleh seorang kepala negara Prancis ke Kuba sejak revolusi Kuba.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson juga mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya Fidel Castro. Johnson mengatakan meninggalnya Castro menandai akhir sebuah era untuk Kuba dan awal yang baru bagi warga Kuba.

"Kepemimpinan Fidel Castro melalui Revolusi Kuba 1959 menandainya sebagai tokoh bersejarah kontroversial. Inggris akan terus bekerja dengan pemerintah Kuba dalam berbagai prioritas kebijakan luar negeri, termasuk tentang hak asasi manusia," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6052 seconds (0.1#10.140)