Terungkap, Rusia Uji Coba Rudal Jenis Baru di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Rusia dilaporkan telah menggunakan rudal jenis terbaru dalam pertempuran di Suriah. Penggunaan rudal jenis baru yang diberi nama X-101 diungkapkan oleh Kepala Departemen Pertahanan Rusia, Sergei Shoygu, seperti dilaporkan oleh Interfax.
"Kami memperoleh pengalaman praktis dalam menembak senjata presisi jarak jauh yang dipandu dari kapal dan kapal selam di Laut Kaspia dan Laut Mediterani. Pesawat terbang strategis yang menggunakan rudal X-101 baru telah meluncurkannya untuk pertama kalinya. Rudal ini memiliki jangkauan hingga 4.500 kilometer dalam situasi tempur," terang Shoygu seperti dikutip dari laman Uawire, Sabtu (8/10/2016).
Dalam kesempatan itu, Shoygu juga membahas keberhasilan yang dicapai oleh Rusia selama satu tahun operasi di Suriah. "Situasi di negara itu telah stabil, bagian penting dari wilayahnya telah dibebaskan dari kelompok teroris bersenjata internasional dan Pusat Rekonsiliasi rusia untuk pihak yang bertikai telah dibangun," tutur Shoygu.
"Selama operasi, Angkatan Udara telah melancarkan serangan di tempat-tempat berkumpulnya para militan dan infrastruktur mereka. Angkatan Udara juga melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah dan mereka memecahkan masalah penting lainnya," sambungnya.
Kabar Rusia menggunakan senjata baru di Suriah telah berhembus sejak tahun lalu. Kala itu, Rusia disebut telah menggunakan rudal X-101 pada 19 November. Rusia sendiri melancarkan operasi militer di Suriah pada 30 September atas permintaan presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penarikan bagian utama dari pasukan Rusia dari pangkalan di Suriah. Putin kemudian mengatakan bahwa Rusia akan terus memberikan Assad dukungan keuangan dan intelijen, termasuk dari luar angkasa.
"Kami memperoleh pengalaman praktis dalam menembak senjata presisi jarak jauh yang dipandu dari kapal dan kapal selam di Laut Kaspia dan Laut Mediterani. Pesawat terbang strategis yang menggunakan rudal X-101 baru telah meluncurkannya untuk pertama kalinya. Rudal ini memiliki jangkauan hingga 4.500 kilometer dalam situasi tempur," terang Shoygu seperti dikutip dari laman Uawire, Sabtu (8/10/2016).
Dalam kesempatan itu, Shoygu juga membahas keberhasilan yang dicapai oleh Rusia selama satu tahun operasi di Suriah. "Situasi di negara itu telah stabil, bagian penting dari wilayahnya telah dibebaskan dari kelompok teroris bersenjata internasional dan Pusat Rekonsiliasi rusia untuk pihak yang bertikai telah dibangun," tutur Shoygu.
"Selama operasi, Angkatan Udara telah melancarkan serangan di tempat-tempat berkumpulnya para militan dan infrastruktur mereka. Angkatan Udara juga melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah dan mereka memecahkan masalah penting lainnya," sambungnya.
Kabar Rusia menggunakan senjata baru di Suriah telah berhembus sejak tahun lalu. Kala itu, Rusia disebut telah menggunakan rudal X-101 pada 19 November. Rusia sendiri melancarkan operasi militer di Suriah pada 30 September atas permintaan presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penarikan bagian utama dari pasukan Rusia dari pangkalan di Suriah. Putin kemudian mengatakan bahwa Rusia akan terus memberikan Assad dukungan keuangan dan intelijen, termasuk dari luar angkasa.
(ian)