Badai Matthew Renggut 572 Orang, Mayat Tergeletak di Jalanan Haiti
A
A
A
PORT AU PRINCE - Amuk Badai Matthew di Haiti sudah menewaskan hingga 572 orang hingga semalam (7/10/2016). Mayat-mayat korban badai berkecepatan 145 mph itu masih tergeletak di berbagai jalan di negara Karibia tersebut.
Kawasan barat daya Haiti merupakan yang terparah yang diterjang Badai Matthew. Setelah Haiti, giliran wilayah Florida, Amerika Serikat (AS) diintai Badai Matthew.
PBB menyatakan amuk Badai Matthew sebagai bencana kemanusiaan terburuk yang menghantam Haiti sejak gempa tahun 2010 yang menewaskan 100 ribu orang. Selain banyaknya korban jiwa, badai besar yang dijuluki “monster” itu dikhawatirkan memicu wabah penyakit karena fasilitas sanitasi di negara itu hancur.
Pemerintah AS menyatakan, sekitar 2 juta warga di pantai selatan timur AS diperintahkan untuk dievakuasi. Namun, warga menganggap kekhawatiran bahaya dari Badai Matthew berlebihan.
”Orang-orang mengatakan badai ini tidak terlalu buruk,” kata Craig Fugate, Direktur Badan Manajemen Darurat Federal kepada NBC. Dia juga mengatakan bahwa warga harus menyadari Badai Matthew lebih dari sekadar angin ganas.
”Bahaya gelombang badai masih nyata, khususnya di Florida utara dan selatan Georgia. Ini adalah daerah yang sangat rentan. Mereka belum pernah melihat potensi kerusakan seperti ini sejak akhir 1800-an," kata Fugate.”Situasi ini masih sangat berbahaya,” imbuh dia.
Di West Palm Beach, Florida, lampu jalan dan rumah-rumah menjadi gelap. Kawasan yang dihuni sekitar 100 ribu orang itu seperti kosong.
Gubernur Florida, Rick Scott, terus mendesak warganya untuk mengungsi. ”Anda masih punya waktu untuk mengungsi. Tidak ada alasan untuk mengambil risiko,” kata Scott kepada NBC. ”Hal yang paling penting bagi saya adalah bahwa kita tidak kehilangan satu nyawa pun,” ujarnya.
Kawasan barat daya Haiti merupakan yang terparah yang diterjang Badai Matthew. Setelah Haiti, giliran wilayah Florida, Amerika Serikat (AS) diintai Badai Matthew.
PBB menyatakan amuk Badai Matthew sebagai bencana kemanusiaan terburuk yang menghantam Haiti sejak gempa tahun 2010 yang menewaskan 100 ribu orang. Selain banyaknya korban jiwa, badai besar yang dijuluki “monster” itu dikhawatirkan memicu wabah penyakit karena fasilitas sanitasi di negara itu hancur.
Pemerintah AS menyatakan, sekitar 2 juta warga di pantai selatan timur AS diperintahkan untuk dievakuasi. Namun, warga menganggap kekhawatiran bahaya dari Badai Matthew berlebihan.
”Orang-orang mengatakan badai ini tidak terlalu buruk,” kata Craig Fugate, Direktur Badan Manajemen Darurat Federal kepada NBC. Dia juga mengatakan bahwa warga harus menyadari Badai Matthew lebih dari sekadar angin ganas.
”Bahaya gelombang badai masih nyata, khususnya di Florida utara dan selatan Georgia. Ini adalah daerah yang sangat rentan. Mereka belum pernah melihat potensi kerusakan seperti ini sejak akhir 1800-an," kata Fugate.”Situasi ini masih sangat berbahaya,” imbuh dia.
Di West Palm Beach, Florida, lampu jalan dan rumah-rumah menjadi gelap. Kawasan yang dihuni sekitar 100 ribu orang itu seperti kosong.
Gubernur Florida, Rick Scott, terus mendesak warganya untuk mengungsi. ”Anda masih punya waktu untuk mengungsi. Tidak ada alasan untuk mengambil risiko,” kata Scott kepada NBC. ”Hal yang paling penting bagi saya adalah bahwa kita tidak kehilangan satu nyawa pun,” ujarnya.
(mas)