Protes Pecah di Pemakaman Presiden Haiti, Para Tamu Lari Cari Perlindungan

Sabtu, 24 Juli 2021 - 01:14 WIB
loading...
Protes Pecah di Pemakaman Presiden Haiti, Para Tamu Lari Cari Perlindungan
Pembawa jenazah dengan pakaian militer memberi hormat di samping peti mati mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise setelah dia ditembak mati di rumahnya di Port-au-Prince awal bulan ini, di Cap-Haitien (23/7/2021). Foto/REUTERS/Ricardo Arduengo
A A A
CAP-HAITIEN - Pemakaman Presiden Haiti Jovenel Moise yang tewas terbunuh pada 7 Juli lalu terganggu oleh aksi unjuk rasa. Suara tembakan dilaporkan terdengar dan gas anti huru hara dilempaskan kearah pengunjuk rasa.Situasi ini mendorong delegasi Amerika Serikat (AS) dan pejabat tinggi lainnya untuk merunduk ke dalam kendaraan untuk keamanan.

Saksi Reuters mencium bau gas dan mendengar ledakan yang mereka yakini sebagai tembakan di luar lokasi pemakaman.

Tidak ada laporan langsung tentang cedera di antara pengunjuk rasa atau pihak berwenang, dan tidak ada indikasi tamu di pemakaman berada dalam bahaya.

Masalah berkobar beberapa menit setelah marching band dan paduan suara gereja membuka upacara pemakaman Moise, yang berlangsung dua minggu setelah dia terbunuh dalam pembunuhan yang masih belum dapat dijelaskan di rumahnya oleh tentara bayaran asing.

Kebaktian tetap berjalan, dengan pidato oleh anggota keluarga, tetapi diselingi oleh teriakan marah oleh para pendukung yang menuduh pihak berwenang bertanggung jawab atas kematian Moise. Kata-kata mereka kadang-kadang tenggelam oleh alunan musik gereja.



Asap mengepul ke dalam kompleks. Puluhan polisi dan petugas keamanan membentuk barisan pelindung di sekitar pejabat Haiti di tribun.

Pejabat Haiti yang tiba di acara tersebut bertemu dengan kemarahan verbal pengunjuk rasa, dengan seorang pria menyebut kepala polisi Leon Charles "penjahat."

"Mengapa Anda memiliki semua keamanan ini, di mana polisi pada hari pembunuhan presiden?" kata seorang pengunjuk rasa seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (24/7/2021).

Aksi protes oleh pendukung Moise telah mengguncang kota utara Cap-Haitien, kampung halaman pemimpin yang terbunuh itu selama tiga hari.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)