Pendukung Pro Kemerdekaan Hong Kong Gelar Aksi Demonstrasi
A
A
A
HONG KONG - Pendukung pro kemerdekaan Hong Kong dari China menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes atas pencoretan lima calon anggota legislatif (caleg) pro kemerdekaan dalam pemilu. Aksi demonstrasi ini adalah yang pertama kalinya dilakukan oleh pendukung pro kemerdekaan Hong Kong dalam sejarah.
Aksi demonstrasi itu dipusatkan di sebuah taman dekat kantor Harbourfront. Hingga Jumat malam, ribuan pendukung masih memenuhi lokasi tersebut. Para demonstran terlihat duduk di diatas rumput, banyak dari mereka memegang poster "Kemerdekaan Hong Kong" dan benderar sembari mendengarkan orasi dari para aktivis.
"Kedaulatan Hong Kong bukan milik (Presiden China) Xi Jinping, bukan milik pemerintah, dan bukan milik pemerintah Hong Kong. (Kedaulatan) ini milik orang-orang Hong Kong," kata salah satu caleg pro kemerdekaan yang dicoret Edward Leung dikutip dari Daily Mail, Sabtu (6/8/2016).
Terkait aksi demonstrasi ini pemimpin Partai Nasional Hong Kong yang pro kemerdekaan dan juga salah satu caleg yang didiskualifikasi, Andy Chan mengatakan bahwa aksi demonstrasi ini adalah kesempatan untuk berbicara tentang masa depan. Sejumlah aktivis pro kemerdekaan, termasuk Chan, sebelumnya menganjurkan untuk melakukan aksi kekerasan. Namun belakangan mereka melunak dan mengakui jika aksi kekerasan tidak akan berhasil.
"Kami tidak ingin orang terluka atau ditangkap, jadi kami ingin memulai dengan pertemuan publik dan mudah-mudah itu akan menjadi jalan yang sehat bagi kita untuk menjadi lebih kuat," katanya.
Aksi demonstrasi itu dipusatkan di sebuah taman dekat kantor Harbourfront. Hingga Jumat malam, ribuan pendukung masih memenuhi lokasi tersebut. Para demonstran terlihat duduk di diatas rumput, banyak dari mereka memegang poster "Kemerdekaan Hong Kong" dan benderar sembari mendengarkan orasi dari para aktivis.
"Kedaulatan Hong Kong bukan milik (Presiden China) Xi Jinping, bukan milik pemerintah, dan bukan milik pemerintah Hong Kong. (Kedaulatan) ini milik orang-orang Hong Kong," kata salah satu caleg pro kemerdekaan yang dicoret Edward Leung dikutip dari Daily Mail, Sabtu (6/8/2016).
Terkait aksi demonstrasi ini pemimpin Partai Nasional Hong Kong yang pro kemerdekaan dan juga salah satu caleg yang didiskualifikasi, Andy Chan mengatakan bahwa aksi demonstrasi ini adalah kesempatan untuk berbicara tentang masa depan. Sejumlah aktivis pro kemerdekaan, termasuk Chan, sebelumnya menganjurkan untuk melakukan aksi kekerasan. Namun belakangan mereka melunak dan mengakui jika aksi kekerasan tidak akan berhasil.
"Kami tidak ingin orang terluka atau ditangkap, jadi kami ingin memulai dengan pertemuan publik dan mudah-mudah itu akan menjadi jalan yang sehat bagi kita untuk menjadi lebih kuat," katanya.
(ian)