Jepang Protes Kapal China Dekati Pulau Sengketa
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang memanggil Duta Besar China untuk menyampaikan protes setelah sebuah kapal Angkatan Laut China berlayar di sekitar pulau sengketa di Laut China Timur untuk pertama kalinya.
"Sekitar 12:50 (15.30 GMT), sebuah kapal Angkatan Laut China memasuki perairan yang berdekatan dengan bangsa kita di sekitar Kepulauan Senkaku," kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Inquirer, Kamis (9/6/2016).
Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Akitaka Siki lantas memanggil duta besar China Cheng Yonghua untuk mengajukan protes. "Saiki menyatakan keprihatinan yang serius dan protes, serta menuntut kapal itu untuk segera meninggalkan zona tambahan bangsa kita," sambung pernyataan itu.
Menurut Kyodo News, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, selama pertemuan dengan Saiki, Duta Besar Yonghua mengaku jika kapal fregat China diizinkan untuk berlayar di perairan. Kapal fregat China kemudian meninggalkan perairan Kepulauan Senkaku.
Kapal Penjaga Pantai China rutin melakukan perjalanan di sekitar pulau-pulau yang disengketakan. Namun, kini dilaporkan pertama kalinya sebuah kapal Angkatan Laut China melakukan hal itu.
Media lokal melaporkan, tiga kapal militer Rusia juga terlihat di perairan sekitar pulau-pulau yang disengketakan pada waktu yang bersamaan. Kapal-kapal Rusia memasuki daerah itu pada Rabu sekitar pukul 09:50 dan meninggalkan wilayah itu pada Kamis sekitar pukul 03:05.
"Sekitar 12:50 (15.30 GMT), sebuah kapal Angkatan Laut China memasuki perairan yang berdekatan dengan bangsa kita di sekitar Kepulauan Senkaku," kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Inquirer, Kamis (9/6/2016).
Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Akitaka Siki lantas memanggil duta besar China Cheng Yonghua untuk mengajukan protes. "Saiki menyatakan keprihatinan yang serius dan protes, serta menuntut kapal itu untuk segera meninggalkan zona tambahan bangsa kita," sambung pernyataan itu.
Menurut Kyodo News, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, selama pertemuan dengan Saiki, Duta Besar Yonghua mengaku jika kapal fregat China diizinkan untuk berlayar di perairan. Kapal fregat China kemudian meninggalkan perairan Kepulauan Senkaku.
Kapal Penjaga Pantai China rutin melakukan perjalanan di sekitar pulau-pulau yang disengketakan. Namun, kini dilaporkan pertama kalinya sebuah kapal Angkatan Laut China melakukan hal itu.
Media lokal melaporkan, tiga kapal militer Rusia juga terlihat di perairan sekitar pulau-pulau yang disengketakan pada waktu yang bersamaan. Kapal-kapal Rusia memasuki daerah itu pada Rabu sekitar pukul 09:50 dan meninggalkan wilayah itu pada Kamis sekitar pukul 03:05.
(ian)