Tambang Emas di Afsel Runtuh, 115 Penambang Terperangkap
A
A
A
JOHANNESBURG - Sebuah tambang emas yang berada di bagian timur Afrika Selatan (Afsel) runtuh. Akibatnya, lebih dari 100 orang penambang belum ditemukan. Demikian seperti dikatakan oleh juru bicara Asosiasi Penambang dan Konstruksi Afsel, Manzini Zungu.
"Sekitar 115 anggota kami yang terperangkap di bawah tanah, setelah tambang emas Makonjwaan di Barberton, yang terletak di provinsi Mpumalanga, secara tragis runtuh pada pukul 08:40 pagi ini. Hingga saat ini belum diketahui penyebab runtuhnya tambang tersebut," kata Zungu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (5/2/2016).
Sementara itu, kelompok penyelamat darurat, ER24 menyatakan, sejauh ini 49 penambang telah diselamatkan, setelah poros utama tambang emas tersebut runtuh. Kelompok penyelamat menyatakan, sejumlah pekerja hanya mengalami luka ringan.
"Tim penyelamat darurat tambang masih sibuk di tempat kejadian untuk menyelamatkan para penambang yang tersisa di bawah tanah," katanya dalam sebuah pernyataan.
Korban jiwa kerap jatuh dalam industri pertambangan di Afsel, yang disebabkan tidak diperhatikannya keselamatan kerja. Tahun lalu, 77 pekerja tewas dalam kecelakaan tambang. Angka ini merupakan angka terendah dalam catatan.
"Sekitar 115 anggota kami yang terperangkap di bawah tanah, setelah tambang emas Makonjwaan di Barberton, yang terletak di provinsi Mpumalanga, secara tragis runtuh pada pukul 08:40 pagi ini. Hingga saat ini belum diketahui penyebab runtuhnya tambang tersebut," kata Zungu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (5/2/2016).
Sementara itu, kelompok penyelamat darurat, ER24 menyatakan, sejauh ini 49 penambang telah diselamatkan, setelah poros utama tambang emas tersebut runtuh. Kelompok penyelamat menyatakan, sejumlah pekerja hanya mengalami luka ringan.
"Tim penyelamat darurat tambang masih sibuk di tempat kejadian untuk menyelamatkan para penambang yang tersisa di bawah tanah," katanya dalam sebuah pernyataan.
Korban jiwa kerap jatuh dalam industri pertambangan di Afsel, yang disebabkan tidak diperhatikannya keselamatan kerja. Tahun lalu, 77 pekerja tewas dalam kecelakaan tambang. Angka ini merupakan angka terendah dalam catatan.
(ian)