Erdogan Meradang Dituduh Chomsky Membantu Teroris

Jum'at, 15 Januari 2016 - 13:43 WIB
Erdogan Meradang Dituduh...
Erdogan Meradang Dituduh Chomsky Membantu Teroris
A A A
ANKARA - Tokoh linguis dan filsuf terkemuka asal Amerika Serikat (AS), Noam Chomsky menuduh Presiden Turki; Recep Tayyip Erdogan, membantu teroris dengan memerangi pasukan Kurdi. Tuduhan itu membuat Erdogan meradang.

Chomsky telah ikut menandatangani surat terbuka berisi protes operasi militer Turki melawan Kurdi. Surat terbuka itu juga ditandatangani ribuan akademisi Turki dan asing dari 89 universitas di seluruh dunia. Surat terbuka yang diterbitkan bulan lalu tersebut berjudul; “Kami Tidak Akan Menjadi Bagian dari Kejahatan Ini".

Biarkan duta besar kami dari Amerika Serikat mengundang Chomsky, yang telah membuat pernyataan tentang operasi Turki melawan organisasi teroris,” kata Erdogan. Dia juga menawarkan diri untuk menjadi "tuan rumah" bagi Chomsky di wilayah Kurdi.


Chomsky pun mengomentari undangan dari Erdogan. ”Jika saya memutuskan untuk pergi ke Turki, itu bukan karena ikut dalam ajakannya, tapi seperti yang sebelumnya, ada undangan dari banyak pembangkang yang berani, termasuk Kurdi yang telah diserang secara parah selama bertahun-tahun,” kata Chomsky kepada Guardian melalui surat elektronik.

Filsuf AS juga menuduh pemimpin Turki penuh kemunafikan dan menerapkan standar ganda soal terorisme. Menurutnya, Erdogan secara terbuka membantu organisasi teroris.


Turki menyalahkan ISIS (atas serangan di Istanbul), sementara dia juga mendukung Al-Nusra, yang hampir tidak berbeda. Dia kemudian meluncurkan omelan terhadap mereka yang mengutuk kejahatan melawan Kurdi, yang kebetulan menjadi kekuatan dasar utama penentang ISIS di Suriah dan Irak. Apakah ada kebutuhan untuk komentar lebih lanjut?,” sindir Chomsky.

Dalam surat surat terbuka itu, ribuan akademisi meminta Pemerintah Turki untuk mengakhiri “pembantaian” di wilayah tenggara Turki. Pemerintah Turki juga diminta mengakhiri blokade wilayah Kurdi. Dalam surat tersebut, mereka menuduh Erdogan telah melancarkan perang melawan rakyatnya sendiri.


Tanggung jawab untuk krisis hadir di negara ini harus berbaring tepat dengan Erdogan, yang merasa Kurdi sebagai hambatan untuk rencananya guna mendirikan kekuasaan tertinggi untuk Presiden Turki,” bunyi salah satu kutipan surat terbuka itu, yang dikutip Jumat (15/1/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)