Penumpang Israel Hendak Dipenggal saat Naik Ethiopian Airlines
A
A
A
ADIS ABABA - Seorang pria Israel yang jadi penumpang pesawat Ethiopian Airlines diserang dan hendak dipenggal penumpang lainnya. Pria penyerang yang diketahui warga Muslim Sudan telah ditangkap polisi.
Penyerangan terjadi ketika mereka sedang terbang dari Chad menuju Ethiopia. Korban yang diidentifikasi dengan nama pendek Arik, 54, diketahui karyawan perusahaan komunikasi Israel yang beroperasi di Afrika. Dia berniat untuk melakukan perjalanan ke Israel setelah mendarat di Addis Ababa.
”Sekitar 20 menit sebelum pesawat mulai mendarat penumpang yang duduk di belakang saya mengidentifikasi saya sebagai warga Israel dan Yahudi,” kata Arik kepada Ynet.
”Dia muncul di belakang kursi saya dan mulai membuat saya tersedak dengan kekuatannya,” lanjut Arik. ”Pada awalnya saya tidak bisa mengeluarkan suara untuk meminta bantuan,” sambung dia.
”Dia memukul saya di kepala dengan nampan logam dan berteriak 'Allahuakbar, saya akan memenggal orang Yahudi’. Setelah beberapa detik, sebelum saya nyaris kehilangan kesadaran, saya berhasil membuat panggilan dan pramugari melihat apa yang terjadi, kemudian menanggil rekan-rekannya.”
Para kru pesawat kemudian berjuang mengendalikan penyerang. Dari sekian banyak penumpang, hanya satu orang yakni penumpang asal Libanon yang membantu mencegah serangan itu. Korban kemudian dijaga sampai pesawat mendarat.
Penyerang diketahui bernama Ahmed Mohamed, warga Muslim Sudan. Sebelum menyerang pria Israel itu, dia mencoba meyakinkan para penumpang lain untuk menyebarkan brosur kebencian terhadap warga Yahudi. Dia berulang kali berterika; ”Mari kita menghabisinya.”
Dalam sebuah pernyataan kepada media, pejabat Ethiopian Airlines mengatakan penumpang yang melakukan penyerangan tetap berada dalam tahanan polisi.”Penyerang, yang telah diidentifikasi sebagai Ahmed Mohamed, tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan ketika dia naik pesawat,” bunyi pernyataan maskapai itu, seperti dikutip news.com.au, Jumat (6/11/2015).
”Dia menyerang tidak hanya warga Israel tetapi juga penumpang lain dan anggota kru pesawat. Dia masih dalam tahanan dan akan muncul di pengadilan pada hari Rabu.”
Penyerangan terjadi ketika mereka sedang terbang dari Chad menuju Ethiopia. Korban yang diidentifikasi dengan nama pendek Arik, 54, diketahui karyawan perusahaan komunikasi Israel yang beroperasi di Afrika. Dia berniat untuk melakukan perjalanan ke Israel setelah mendarat di Addis Ababa.
”Sekitar 20 menit sebelum pesawat mulai mendarat penumpang yang duduk di belakang saya mengidentifikasi saya sebagai warga Israel dan Yahudi,” kata Arik kepada Ynet.
”Dia muncul di belakang kursi saya dan mulai membuat saya tersedak dengan kekuatannya,” lanjut Arik. ”Pada awalnya saya tidak bisa mengeluarkan suara untuk meminta bantuan,” sambung dia.
”Dia memukul saya di kepala dengan nampan logam dan berteriak 'Allahuakbar, saya akan memenggal orang Yahudi’. Setelah beberapa detik, sebelum saya nyaris kehilangan kesadaran, saya berhasil membuat panggilan dan pramugari melihat apa yang terjadi, kemudian menanggil rekan-rekannya.”
Para kru pesawat kemudian berjuang mengendalikan penyerang. Dari sekian banyak penumpang, hanya satu orang yakni penumpang asal Libanon yang membantu mencegah serangan itu. Korban kemudian dijaga sampai pesawat mendarat.
Penyerang diketahui bernama Ahmed Mohamed, warga Muslim Sudan. Sebelum menyerang pria Israel itu, dia mencoba meyakinkan para penumpang lain untuk menyebarkan brosur kebencian terhadap warga Yahudi. Dia berulang kali berterika; ”Mari kita menghabisinya.”
Dalam sebuah pernyataan kepada media, pejabat Ethiopian Airlines mengatakan penumpang yang melakukan penyerangan tetap berada dalam tahanan polisi.”Penyerang, yang telah diidentifikasi sebagai Ahmed Mohamed, tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan ketika dia naik pesawat,” bunyi pernyataan maskapai itu, seperti dikutip news.com.au, Jumat (6/11/2015).
”Dia menyerang tidak hanya warga Israel tetapi juga penumpang lain dan anggota kru pesawat. Dia masih dalam tahanan dan akan muncul di pengadilan pada hari Rabu.”
(mas)