Ibu-ibu di Ethiopia Histeris Anaknya Direkrut Paksa Buat Berperang

Minggu, 07 November 2021 - 20:14 WIB
loading...
Ibu-ibu di Ethiopia...
Ibu-ibu di Ethiopia histeris dan mencoba menahan anaknya setelah direkrut paksa untuk berperang. Foto/Tangkapan layar
A A A
ADDIS ABABA - Sejumlah ibu-ibu di Ethiopia menangis dan menjerit ketika melihat anak laki-laki mereka dipaksa naik bus yang akan membawanya untuk berperang di garis depan melawan pasukan pemberontak Tigray.

Hal itu terekam jelas dalam sebuah video yang beredar di dunia maya ketika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Ethiopia, Abiy Ahmed, bersiap menghadapi pasukan pemberontak yang bergerak maju menuju Ibu Kota Addis Ababa..

"Tentara pemerintah di Bale, Oromia menahan tangis para ibu yang berusaha menyelamatkan putra-putra mereka yang dibawa secara paksa untuk berperang dalam perang saudara," kata seorang pengguna twitter tentang video tersebut seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (7/11/2021).



Parlemen Ethiopia mengumumkan keadaan darurat awal pekan ini, yang memungkinkan memerintahkan warga negara yang usianya pas untuk dinas militer dan yang memiliki senjata api untuk mengikuti pelatihan militer, atau untuk menerima perintah untuk misi militer.

Tentara Ethiopia sedang mempersiapkan konfrontasi dengan pasukan Tigray dan telah meminta veteran personel militer untuk bergabung kembali untuk berperang.

PM Abiy dalam sebuah pesan kepada publik pada hari Sabtu mengatakan ada pengorbanan untuk membayar menyelamatkan negara.



“Ada pengorbanan yang harus dibayar. Tapi pengorbanan akan menyelamatkan Ethiopia. Ini adalah waktu yang menantang ketika para pahlawan lahir,” katanya dalam sebuah postingan di Facebook.

Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) membentuk aliansi dengan delapan faksi anti-pemerintah lainnya untuk menggulingkan pemerintahan Abiy, perkembangan terbaru dalam perang selama setahun yang telah merenggut nyawa ribuan orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi.

Pemberontak Tigray dan pasukan sekutu mengancam akan bergerak menuju Addis Ababa.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)