PM Inggris Dituding Tak Niat Tumpas ISIS
A
A
A
LONDON - Mantan Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal Sir David Richards, menyalahkan Perdana Menteri (PM) David Cameron atas kebangkitan ISIS di Suriah. Menurutnya, kebijakan Inggris menunjukkan PM Cameron tidak berniat menumpas kelompok radikal itu.
Dia mengatakan, bahwa Cameron seharusnya menggunakan kekuatan militer yang kuat untuk membasmi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika kelompok itu pertama kali muncul sebagai ancaman serius.
Richards membeberkan hal itu dalam buku biografi baru Cameron yang ditulis Sir Anthony Seldon. Di buku itu terungkap ada beberapa perbedaan pendapat antara Cameron dan Jenderal Richards atas krisis di Libya dan Suriah.
Ketika Richards diwawancarai oleh Seldon untuk buku tersebut, dia blak-blakan mengkritik Cameron karena gagal meluncurkan agresi militer yang lebih keras ketika krisis Suriah pecah tahun 2012.
”Jika mereka (Pemerintah Cameron) telah melakukan apa yang saya usulkan, mereka tidak akan mendapati kondisi di mana mereka dengan ISIS pada saat ini,” kata Richards mengatakan kepada penulis buku itu, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (30/8/2015).
”Di Ukraina, seperti di Suriah dan Libya, ada kurangnya strategi dan tata negara yang jelas. Masalahnya adalah ketidakmampuan untuk memikirkan segalanya,” ujar dia. Buku itu juga mengungkap dugaan ada pengaruh di belakang layar dalam pemerintahan Cameron.
Dia mengatakan, bahwa Cameron seharusnya menggunakan kekuatan militer yang kuat untuk membasmi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika kelompok itu pertama kali muncul sebagai ancaman serius.
Richards membeberkan hal itu dalam buku biografi baru Cameron yang ditulis Sir Anthony Seldon. Di buku itu terungkap ada beberapa perbedaan pendapat antara Cameron dan Jenderal Richards atas krisis di Libya dan Suriah.
Ketika Richards diwawancarai oleh Seldon untuk buku tersebut, dia blak-blakan mengkritik Cameron karena gagal meluncurkan agresi militer yang lebih keras ketika krisis Suriah pecah tahun 2012.
”Jika mereka (Pemerintah Cameron) telah melakukan apa yang saya usulkan, mereka tidak akan mendapati kondisi di mana mereka dengan ISIS pada saat ini,” kata Richards mengatakan kepada penulis buku itu, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (30/8/2015).
”Di Ukraina, seperti di Suriah dan Libya, ada kurangnya strategi dan tata negara yang jelas. Masalahnya adalah ketidakmampuan untuk memikirkan segalanya,” ujar dia. Buku itu juga mengungkap dugaan ada pengaruh di belakang layar dalam pemerintahan Cameron.
(mas)